Minggu, 23 Februari 2014
LAPORAN BIOLOGI BENTUK DAN STRUKTUR SEL
LAPORAN BIOLOGI
ACARA II
BENTUK DAN STRUKTUR SEL
Nama : Rini
NIM : 130210103096
Kelas : Biologi Dasar C
Kelompok : 5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
I. JUDUL
Bentuk dan Struktur Sel
II. TUJUAN
1. Menjelaskan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
2. Menggambarkan bermacam-macam bentuk sel.
III. DASAR TEORI
Sel merupakan bagian structural dan fungsional dari setiap organisme. Setiap sel memnuhi kebutuhannya sendiri dan merawat dirinya sendiri pula. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki sel antara lain metabolism, pembuatan protein-protein, respirasi sel, memberikan respon terhadap rangsang eksternal dan internal seperti perubahan temperature, pH atau kandungan nutrisi. (Joko, 2010: 2)
Semua makhluk hidup tersusun dari sel,baik sel yang bersel satu (uniseluler) dan sel yang bersel banyak (multiseluler). Sel dikatakan sebagai unit atau kesatuan dasar kehidupan. Sel berasal dari kata dalam bahasa latin cella atau cellulae yang berarti kamar-kamar kecil atau ruangan yang berukuran kecil atau ruangan yang berukuran kecil. (Waluyo,2006:18)
Istilah sel dalam bahasa Yunani : kytos = sel , bahasa Latin : Cella = Ruang kosong. Pertama kali digunakan oleh Robert Hooke (1635-1703) pada waktu mengamati irisan gabus dengan menggunakan mikroskop, ia melihat irisan tersebut terdiri atas ruang-ruang kecil yang berbentuk seperti kotak .(Yekti, 1994 : 17)
Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain.(Yekti, 1994 : 17)
Sel yang dikatakan hidup adalah sel yang masih memiliki inti sel dan sitoplasma. Apabila dalam ruang sel terdapat protoplasma maka sel tersebut bisa dikatakan hidup karena pada protoplasma terdapat plasma sel yang mengandung inti sel, butir-butir plastida, dan mitokondria. (Winarto,1981:41)
Pada umumnya sel itu bersifat mikroskopis yang artinya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Besarnya dibatasi oleh membran .Suatu sel yang sangat aktif melakukan metabolisme tidak akan mempunyai volume yang besar. Setiap sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat melakukan sendiri. Meskipun sel itu beracam-macam, terdapat persamaan tertentu pada sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel. (Kimball,1992)
Sejak jutaan tahun yang lalu sudah ada kehidupan berbagai organisme.Untuk kelangsungan hidup dan mempertahankan jenisnya,setiap organisme mengalami perubahan struktural dan fungsional dalam kurun waktu ratusan tahun, sehngga organisme membentuk dua kelompok besar,yaitu:sel prokariotik dan sel eukariotik. (Waluyo,2006:18)
Sel prokariotik, yaitu sel yang tidak mempunyai membran inti. Sel ini intinya tidak jelas, biasanya berupa nukleid. Organelnya tidak lengkap, pada umumnya hanya terdapat nukleid, mesosoma, dan lamela. Sel prokariotik hanya memiliki membran luar yang membungkus sel. Sel prokariotik umumnya terdapat pada organisme berbentuk unisel.Contoh organisme prokariotik,yaitu: Bakteri dan ganggang biru. (Waluyo,2006:18)
Sel eukariotik mempunyai inti yang jelas.Inti dibatasi oleh membran inti,yang bahan intinya terdapat di dalam inti sel. Sel eukariotik memiliki dua macam membran rangkap yaitu membran sitoplasma dan membran inti. Di dalam inti sel terkandung sebagian besar DNA. Biasanya sel eukariotik membentuk organisme multisel, tidak dapat berguna apabila satu sel. Berbeda dengan organisme unisel dapat hidup meskipun hanya satu sel,krena kemampuannya dalam mempertahankan hidupnya baik dalam metabolisme maupun pekembangbiakannya, contohnya: pada tumbuhan dan hewan. (Waluyo,2006:18-19)
Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan terutama karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel, vakuola, dan kloroplas. Sedangkan sel hewan mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan selain tidak mempunyai dinding sel, kloroplas, vakuola, dan plasmodesma. Sel hewan mempunyai lisosoma, sentrosoma yang didalamnya terdapat dua sentriol, serta kemungkinan ada flagella pada sel-sel tertentu. Struktur sel tumbuhan relatif lebih mempunyai bentuk yang stabil karena mempunyai dinding sel. Sel hewan bentuknya tidak ditentukan oleh adanya dinding sel tetapi lebih ditentukan oleh kedudukannya terhadap sel-sel lain didalam jaringan serta fungsiya.Yang mempengaruhi terhadap bentuk sel hewan adalah mikrofilamen dan mikrotubula yang berperan sebagai endoskeleton sel.(Waluyo,2012:7)
Meskipun antara sel tumbuhan dan hewan berbeda,namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian-bagian selnya tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, ribosom, inti sel, dan sitoskeleton.
Secara struktural dan fungsional sel terdiri atas: membran plasma, nukleus, dan organel-organel lain.
1. Membran Sel
Membran plasma merupakan suatu selaput yang membungkus suatu massa protoplasma. Sedangkan protoplasma yang mengelilingi nukleus disebut protoplasma. Komponen penyusun dasar protoplasma adalah air (H2O) dan yang jumlahnya berkisar antara 70-90 dari berat individu, terdapatnya dalam bentuk bebas atau terikat.(Anonim,2013:1)
Lipid dan protein adalah penyusun utama membran, walaupun karbohidrat juga penting. Lipid yang paling melimpah di sebagian besar membran adalah fosfolipid. Membran bersifat permeabilitas selectif artinya memungkinkan beberapa zat untuk menembus membran tersebut secara lebih mudah daripada zat-zat lain. Fungsi membran untuk mengatur pertukaran zat, sebagai pelindung, tempat menerima rangsang. (Campbell,2008:135)
2. Nukleus
Nukleus mengandung sebagian besar gen dalam sel eukariotik ( sebagian gen terletak dalam mitokondria dan kloroplas ) Nukleus umumnya merupakan organel yang paling menonjol dalam sel eukariotik dengan diameter 5 m. (Campbell, 2008:108)
Ada beberapa bagian dari nukleus:
a. Membran inti
Membran inti memisahkan inti sel dari sitoplasma, terdiri atas dua lapisan. Dalam berhubungan dengan inti sel dan lapisan luar, berhubungan dengan membran retikulum endoplasma.
b. Nukleoplasma dan Kromosom
Inti sel mengandung nukleoplasma. Bahan kimia yang terdapat pada nukleoplasma yaitu larutan fosfat, gula ribosa protein, nukleotida, dan asam nukleat. Di dalam nukleoplasma terdapat pada nukleoplasma terdapat benang-benang kromatin tampak jelas saat sel membentuk kromosom.
c. Nukleolus
Setiap nukleolus mengandung nukleoli yang berbentuk bulat, secara kimia mengandung RNA dan protein. Nukleous berfungsi mesintesis RNA ribosom. (Waluyo,2006:25)
3 .Organel-organel sel
a. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma berfungsi untuk alat transportasi zat-zat diperlukan intisel dari luar inti sel. (Waluyo,2006:23)
Ada dua macam RE, yaitu:
• RE halus berfungsi dalam berbagai proses metabolik, yang bervariasi menurut tipe sel. Proses-proses ini antara lain adalah sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, serta detoksifikasi obat-obatan dan racun. Enzim-enzim pada RE halus penting dalam lipid, termasuk minyak, fosfolipid, dan steroid. (Campbell,2008:113)
• RE kasar berfungsi menyekresikan protein yang dihasilkan oleh ribosom yang melekat pada RE kasar. (Campbell,2008:114)
b. Ribosom
Ribosom yang merupakan kompleks yang terbuat dari RNA ribosom dan protein, merupakan komponen seluler yang melaksanakan sintesis protein. (Campbell, 2008:112)
Ribosom terdapat di dalam sel hewan dan tumbuhan. Pda sel tumbuhan ribosom biasanya letaknya menyebar, sedangkan pada sel hewan menyebar dan ada juga yang menempel pada Retikulum Endoplasma.
c. Mitokondria
Mitokondria merupakan tempat respirasi seluler, metabolik yang menghasilkan ATP dengan cara mengambil energi dari gula, lemak, dan bahan bakar lain dengan bantuan oksigen.Mitokondria diselubungi oleh dua membran, yang masing-masing merupakan lapisan ganda fosfolipid dengan sekumpulan unik protein yang tertanam di dalamnya. Membran luar bertekstur mulus, namun membran dalam berlipat-lipat, dengan pelipatan ke dalam yang disebut krista. (Campbell,2008:118)
d. Badan Golgi
Kita dapat menganggap badan golgi sebagai pusat pembuatan, penggudangan, pemilahan, dan pengiriman. Di organel ini, produk-produk RE, misalnya protein dimodifikasi dan disimpan serta kemudian dikirimkan ke berbagai tujuan lain. Badan golgi terdiri dari kantong-kantong pipih bermembran sisterna yang terlihat seperti tumpukan pita bread.Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk kubus dan juga vesikula. Badan golgi terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel yang pada umumnya berasal dari RE kasar.Vesikel ini akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam badan golgi dan isi dari vesikel tersebut akan diproses.Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian cis golgi menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.
e. Lisosom
Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola dan ukuran diameternya kurang lebih 500 nm. Lisosom mengandung enzim hidrolitik yang berfungsi untuk mencernakan bahan makanan yang masuk ke dalam sel, baik secara pinositosis (makanan berupa cairan masuk secara diminum ) maupun secara fagositosis (makanan padat masuk secara ditelan )( Waluyo,2006:24)
f. Sentrosom
Pada umumnya sel hewan memiliki sentrosoma, letaknya pada sitoplasma dekat membran inti. Pada saat pembelahan mengandung 2 sentriol, sebuah sentrosom terbentuk dari 9 sel tabung masing-masing sel terdiri atas 3 buah mikrotubul berfungsi menggerakkan kromosom pada saat pembelahan sel.
g. Plastida
Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan, ukuran diameternya 4 m-6 m.Plastida tidak berwarna disebut leukoplas, sedangkan plastida berwarna kromoplas. Leukoplas berfungsi membuat membuat amilum disebut amiloplas dan yang membentuk lemak disebut lipoplas. Sedangkan, kromoplas mengandung klorofil disebut kloroplas.
h. Dinding Sel
Dinding hanya terdapat pada sel tumbuhan yang terbentuk dari bahan polisakarida yaitu selulosa. Fungsi dinding sel untuk melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa sel tumbuhan sel satu dengan yang lain dihubungkan dengan plasmodesmata. Perbedaan fungsi dinding sel dan membran sel, ditunjukkan oleh struktur dinding sel yang relatif lebih sederhana daripada membran sel. Dinding sel ini bersifat permeabel, artinya dapat dilalui baik oleh pelarut maupun oleh zat terlarut. Dinding ini dibagi menjadi lamela tengah, dinding sel pertama, dan sel kedua. (Waluyo.2006:22)
i. Vakuola
Vakuola terdapat pada sel tumbuhan. Vakuola pada sel tumbuhan dikelilingi membran tunggal disebut tonoplas. Vakuola sel tumbuhan umumnya berisi air, phenol, anthosianin, alkaloid, dan protein.
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas objek
c. Pipet tetes
d. Beaker glass
e. Silet baru
f. Lap dari kain kaos
g. Skalpel
2. Bahan
a. Sel epitel rongga mulut
b. Umbi lapis bawang merah
c. Serabut buah kayu randu
d. Helaian daun bayam
e. Helaian daun rumput
f. Jaringan meristem tumbuhan (awetan)
g. Penampang melintang batang(awetan)
h. Air
i. Alkohol 70 %
j. Larutan Methilen Blue
k. Kertas hisap
V. CARA KERJA
a. Mengamati sel hewan(bahan:epitel rongga mulut)
b. Mengamati sel tumbuhan(bahan:sel umbi lapis bawang merah)
c. Mengamati sel tumbuhan yang berbentuk panjang(serabut kapuk randu)
d. Melihat sel berbentuk pipih(epidermis daun bayam)
e. Melihat sel berbentuk kubus panjang(epidermis daun rumput)
f. Jaringan meristem ujung batang(preparat awetan)
g. Mengamati berbagai bentuk sel penampang melintang batang ( preparat awetan)
VI. HASIL PENGAMATAN
a.Hasil pengamatan untuk bahan epitel rongga mulut
Hasil pengamatan sel hewan dengan menggunakan sel epitel rongga mulut, dengan perbesaran 40x. Bentuk sel tidak beraturan karena tidak mempunyai dinding sel. Bagian-bagian yang ditemukan dari hasil pengamatan, yaitu membran plasma yaitu bagian terluar sel yang melindungi bagian dalam sel, inti sel atau nukleus gambarnya berupa titik, dan sitoplasma, yaitu bagian antara membran dan nukleus. Dalam teori dikatakan bahwa epitel pada rongga mulut adalah epitel pipih berlapis banyak.Dalam pengamatan sel epitel rongga mulut ini banyak sekali hal-hal yang secara langsung dapat diketahui.
Dalam pengamatan ini,didalam sel epitel rongga mulut tidak ditemukan vakuola,dinding sel dan plastida.hal itu yang menggolongkan sel epitel rongga mulut sebagai sel hewan. Perbedaan yang dijumpai sangat terlihat sekali.Selain tidak dijumpai vakuola,plastida dan dinding sel,dalam pengamatan ini batasan-batasan antara sel yang satu dengan sel yang lain juga kurang jelas atau nyata,hal ini disebabkan karena sel epitel tidak memiliki dinding sel yang berfungsi memberi bentuk yang tetap. Dalam pengamatan sel epitel rongga mulut hampir tidak dijumpainya ruangan antar sel.Hal ini terjadi karena sel-sel epitel terikat antara satu dengan yang lainnya
Gambar Bentuk Sel Penelitian Keterangan
Perbesaran : 40 X 1.Membran Sel
2.Sitoplasma
3.Inti Sel / Nukleus
b.Hasil pengamatan untuk bahan sel umbi lapis bawang merah
Mengamati sel tumbuhan dengan bahan sel umbi lapis bawang merah, dengan perbesaran 100x. Bentuknya beraturan karena memiliki dinding sel. Bentuk sel hexagonal. Bagian-bagian sel yang ditemukan dari hasil pengamatan, yaitu: Dinding sel bagian terluar sel , Sitoplasma terletak diantara dinding sel dan inti sel, membran sel dan Inti sel bagian yang berupa titik.Dalam percobaan ini setelah ditetesi air maka akan terlihat bagian bagian seperti garis garis yang bergabung menjadi satu.Sel bawang merah memang tampak sangat sederhana, namun sebenarnya sel bawang merah sangatlah kompleks.Dinding sel bawang merah dan sel-sel tumbuhan yang lain, sangatlah rapat. Tersusun dari lapisan lipid (lemak) dan lipoprotein yang sangat teratur. Hanya zat tertentu saja yang bisa keluar masuk sel dengan mudah, seperti air dan ion-ion mineral sedangkan zat-zat lain harus melewati screening dinding sel yang sangat ketat.
Gambar Bentuk Sel Penelitian Keterangan
Perbesaran : 100 X 1.Membran Sel
2.Sitoplasma
3.Inti Sel / Nukleus
4.Dinding Sel
c.Hasil pengamatan untuk bahan serabut kapuk randu
Hasil pengamatan pada sel tumbuhan yang berbentuk panjang dengan bahan serabut kapuk randu, dengan menggunakan perbesaran 100X. Bentuk sel panjang (elongata).Bagian-bagian sel yang ditemukan dari hasil pengamatan, yaitu: Dinding sel, Gelembung udara, Ruang antar sel. Terlihat jelas batas-batasnya.
Gambar Bentuk Sel Penelitian Keterangan
Perbesaran = 100 X
1.Dinding Sel
2.Gelembung Udara
3.Ruang Sel
d.Hasil pengamatan untuk bahan epidermis daun bayam
Dengan menggunakan perbesaran 400x.Bentuk sel tidak beraturan.Terlihat sel-selnya bersifat pipih dan melebar. Bagian-bagian sel yang dapat diamati, yaitu: Dinding sel,ruang antar sel,.
Gambar Bentuk Sel Penelitian Keterangan
1.Dinding Sel
2.Ruang Sel
3.Bentuk Sel :
• Pipih dan Lapis
• Panjang
4.Fungsi Sel :
• Pelindung
• Pengangkut
e.Hasil pengamatan untuk bahan epidermis daun rumput.
Pada pengamatan epidermis daun rumput, dengan perbesaran 40x,ditemukan bagian-bagian dari hasil pengamatan, yaitu: Dinding sel, Ruang antar sel, Sel bentuk kubus, Sel bentuk panjang.Bentuk selnya adalah kubus panjang.
Gambar Bentuk Sel Penelitian Keterangan
Perbesaran : 40 X 1.Dinding Sel
2.Ruang Sel
3.Sel Bentuk Kubus
4.Sel Bentuk Panjang
5.Fungsi Sel
• Sebagai jaringan pelindung
• Untuk menutup permukaan
f.Hasil pengamatan untuk bahan preparat awetan(jaringan meristem tumbuhan)
Pada pengamatan menggunakan preparat awetan(jaringan meristem tumbuhan) dengan perbesaran 100 X,ditemukan bagian-bagian sel ,yaitu:dinding sel,ruang sel,inti sel dan bentuk sel.
Gambar Bentuk Sel Penelitian Keterangan
1.Dinding Sel
2.Ruang Sel
3.Inti Sel
4.Sel Bentuk
g.Hasil pengamatan untuk bahan preparat awetan(jaringan melintang batang)
Pada pengamatan preparet awetan (sel penampang lintang batang ), dengan perbesaran yang digunakan 100x,ditemukan bagian-bagian dari sel, yaitu Dinding sel, Ruang sel, Jaringan Epidermis, Jaringan korteks, jaringan berkas pengangkut, Jaringan penguat.
Gambar Bentuk Sel Penelitian Keterangan
Perbesaran : 100 X 1.Dinding Sel
2.Ruang Sel
3.Jaringan Epidermis
4.Jaringan Korteks
5.Jaringan Berkas Pengangkut
6.Jaringan Penguat
VII. PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengamatan terhadap berbagai macam objek seperti:sel epitel rongga mulut,umbi lapis bawang merah,serabut buah kapuk randu,helaian daun bayam,helaian daun rumput,jaringan meristem tumbuhan(awetan),dan penampang melintang batang(awetan),dapat kita ketahui perbandingan antara gambar hasil pengamatan dengan gambar referensi.Secara umum,beberapa gambar hasil pengamatan hampir sama dengan gambar referensi.Walaupun ada sedikit gambar yang kurang sesuai dengan gambar referensi,percobaan mengenai ‘Bentuk dan Struktur Sel ini dapat dikatakan hampir berhasil.
a.Hasil perbandingan gambar untuk bahan epitel rongga mulut
Gambar Hasil Referensi Gambar Pengamatan
b.Hasil perbandingan gambar untuk bahan sel umbi lapis bawang merah
Gambar Hasil Referensi Gambar Pengamatan
c.Hasil perbandingan untuk gambar dari bahan serabut kapuk randu
Gambar Hasil Referensi Gambar Pengamatan
d.Hasil perbandingan untuk sel berbentuk pipih(epidermis daun bayam)
Gambar Hasil Referensi Gambar Pengamatan
e.Hasil perbandingan untuk sel berbentuk kubus panjang (epidermis daun rumput)
Gambar Hasil Referensi Gambar Pengamatan
f.Hasil perbandingan untuk jaringan meristem ujung batang(preparat awetan)
Gambar Hasil Referensi Gambar Pengamatan
g.Hasil perbandingan untuk sel penampang lintang batang
Gambar Hasil Referensi Gambar Pengamatan
Sel merupakan unit struktural tekecil dari suatu organisme hidup. Pada praktikum kali, kami mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan tumbuhan.
Pengamatan pertama mengamati sel dengan menggunakan sel epitel rongga mulut, dengan menggunakan perbesaran mikroskop 40x. Pada mikroskop terlihat bagian sel hewan, yaitu: membran sel, nukleus, dan sitoplasma. Membran sel yaitu bagian terluar sel yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam sel. Nukleus gambarnya berupa bulatan yang berfungsi sebagai pengontrol seluruh aktivitas sel. Sitoplasma adalah bagian sel yang berada diantara membran sel dan nukleus yang berupa cairan yang berfungsi untuk terlarutnya zat-zat yang diperlukan untuk aktivitas sel. Bentuk sel pada sel hewan tidak beraturan karena sel hewan tidak memiliki dinding sel, tetapi ditentukan oleh kedudukanya terhadap sel lain dalam jaringan serta fungsinya.Dalam percobaan ini,objek yang akan diamati ditetesi dengan larutan metilen blue.Fungsi Metilen Blue adalah sebagai pewarna sel epitel mukosa mulut dengan kontras sehingga dapat membedakan antara nukleus dengan bagian sel lain seperti sitoplasma dan untuk memperjelas gambar yang diamati.
Pengamatan yang kedua mengamati sel tumbuhan dengan menggunakan sel umbi lapis bawang merah, dengan menggunakan perbesaran mikroskop 100x. Telihat bahwa sel tumbuhan tersusun rapi dan memiliki bentuk yang beraturan dan tetap karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku dan tersusun dari peptidoglikan , protein, dan lipid. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan, pemberi bentuk sel, dan jalan masuk keluarnya molekul. Dinding sel terdapat di sebelah luar membran plasma umumnya tersusun atas selulosa dan bersifat permeabel. Bentuk sel hexagonal yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan nukleus yang menandakan sel tersebut hidup.Nukleus pada umbi lapis bawang merah adalah sel tunggal yang fungsinya sebagai pengendali aktivitas sel itu sendiri,selain itu sebagai tempat pembelahan sel. Nukleus merupakan organel terpenting bagi metabolisme dan kehidupan sel. Hal ini terjadi karena nukleus merupakan pengendali aktivitas sel. Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti sel dan dibatasi membran sel. Sitoplasma merupakan cairan kental transparan yang bersifat koloid. Sitoplasma banyak mengandung zat warna (plastida ). Fungsi sitoplasma untuk mengenali rangsang dan mampu menghantarkan rangsang.
Pengamatan yang ketiga mengamati sel yang berbentuk panjang, dengan menggunakan serabut kapuk randu, perbesaran yang digunakan 100x. Terlihat jelas batas-batas sel yang disebut sigma dan di dalam sel terdapat sel terlihat kosong yang menandakan bahwa sel mati. Sel serabut kapuk mempunyai dinding sel yang berfungsi untuk memberi bentuk sel dan melindungi bagian dalam sel . Dinding sel tersusun atas selulosa, lignin, dan suberi sehingga bersifat permeabel.Terdapat ruang antar sel, bagian ini merupakan bagian yang kehilangan protoplasma, sehingga disebut sel mati.
Pengamatan yang keempat, mengamati sel berbentuk pipih dengan menggunakan epidermis daun bayam,dengan perbesaran mikoskop 40x. Terlihat bahwa sel-sel penyusunnya bersifat pipih dan melebar. Ini terkait dengan fugsinya sebagai jaringan pelindung yang berfungsi sebagai untuk menutup permukaan daun. Bagian yang terlihat nukleus, mengantar sel, dan stomata. Nukleus yang berfungsi sebagai pengendali aktivitas sel. Stomata yang berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari.
Pengamatan yang kelima, mengamati sel berbentuk kubus panjang dengan menggunakan epidermis rumput, menggunakn perbesarn mikroskop 40x. Bentuk sel berbentuk kubus panjang, bentuk ini seperti bentuk daun, sehingga dengan penyesuaian tersebut, sel-sel tersebut dapat menutupi seluruh permukaan daun rumput yang panjang. Terdapat dinding sel yang berati bentuk epidermis rumput tetap dan beraturan.
Pengamatan ke enam,mengamati bentuk jaringan meristem ujung batang dengan menggunakan preparat awetan.Perbesaran yang digunakan dalam percobaan kali ini sebesar 100x.Pada jaringan meristem ujung batang ,terlihat bagian-bagian seperti:
1.Dinding Sel
Dinding sel berfungsi sebagai pemberi bentuk tubuh batang itu sendiri.
2.Ruang Sel
3.Inti Sel
4.Sel Bentuk
Pengamatan ketujuh mengamati bentuk sel penampang lintang batang dengan preparat awetan,perbesaran yang digunakan 100x. Pada sel penampang lintang batang, terlihat jaringan-jaringan khusus, yaitu:
1. Jaringan pengangkut yang berperan dalam pengangkutan air dan mineral dari tanah ke arah tubuh tumbuhan maupun hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.Kompnen utamanya terdiri dari xilem dan floem.
2. Jaringan epidermis adalah jaringan yang melapisi bagian tumbuha yang masih muda yang membungkus tumbuhan .
3. Jaringan penyokong yang berfungsi untuk melakukan fotosintesis, penyimpanan makanan, dan penyokong struktur.Jaringan penyokong ada 3 bagian jaringan dasar, yaitu:
• Parenkim
Mempunyai dinding primer tipis, tidak memiliki dinding sekunder, dapat berdiferensiasi menjadi tipe-tipe tumbuhan yang lain di bawah kondisi-kondisi tertentu untuk penyembuhan luka.
• Kolenkim
Terkelompok di dalam untaian atau silinder, membantu mendukung bagian-bagian tunas tumbuhan yang muda.Memiliki dinding primer yang lebih tebal daripada parenkim. Dindingnya menebal secara tidak merata.
• Sklerenkim
Berfungsi sebagai unsur-unsur pendukung pada tumbuhan, namun dengan dinding sekunder tebal yang biasanya mengandung lignin. Selnya lebih kaku daripada kolenkim.Sel-selnya sudah mati, menyokong bagian tumbuhan yang tidak tumbuh.
Dari hasil pengamatan,terlihat ada beberapa perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan. Pada sel hewan bentuknya tidak beraturan, sedangkan pada tumbuhan bentuknya tetap, misalnya heksagonal dan kubus panjang.Ini disebabkan karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku sehingga bentuk sel tumbuhan tetap.Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas. Dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan, dan penyaring bagi struktur dan fungsi sel itu sel itu sendiri. Dinding sel juga dapat mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuknya tidak beraturan.
Tabel perbedaan antara sel tumbuhan dengan sel hewan:
VIII. KESIMPULAN
1.KESIMPULAN
1. Sel adalah unit struktural terkecil suatu organisme hidup.Berdasarkan ada tidaknya membran inti sel dibagi menjadi 2 macam, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan terutama karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel, vakuola, dan kloroplas. Sedangkan sel hewan mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan selain tidak mempunyai dinding sel, kloroplas, vakuola, dan plasmodesma. Sel hewan mempunyai lisosoma, sentrosoma yang didalamnya terdapat dua sentriol, serta kemungkinan ada flagella pada sel-sel tertentu. Struktur sel tumbuhan relatif lebih mempunyai bentuk yang stabil karena mempunyai dinding sel. Sel hewan bentuknya tidak ditentukan oleh adanya dinding sel tetapi lebih ditentukan oleh kedudukannya terhadap sel-sel lain didalam jaringan serta fungsiya.Yang mempengaruhi terhadap bentuk sel hewan adalah mikrofilamen dan mikrotubula yang berperan sebagai endoskeleton sel.
3. Meskipun antara sel tumbuhan dan hewan berbeda,namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian-bagian selnya tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, ribosom, inti sel, dan sitoskeleton.
4.Fungsi dari organel-organel sel, yaitu:
Membran Sel berfungsi untuk mengatur pertukaran zat, sebagai pelindung, tempat menerima rangsang.
Retikulum Endoplasma berfungsi untuk alat transportasi zat-zat diperlukan intisel dari luar inti sel.Yang terdiri dari RE kasar dan RE halus.
Nukleus berfungsi mengendalikan seluruh aktivitas sel.
Ribosom berfungsi untuk sintesis protein.
Mitokondria berfungsi untuk respirasi seluler, yang menghasilkan ATP.
Lisosom berfungs sebagai pencerna intraseluler.
Sentrosom untuk pembelahan sel.
Dinding sel untuk melindungi bagian dalam sel dan mempertahankan bentuk sel.
Badan Golgi tempat modifikasi protein.
Membran plasma untuk mengatur pertukaran zat, sebagai pelindung, dan tempat menerima rangsang.
2.SARAN
1. Ketika melakukan praktikum di harap kan para praktikan lebih teliti dan berhati-hati dalam penggunaan alat pada laboraturium.
2. Di harapkan para praktikan benar-benar memahami materi tentang materi yang di kaji sehingga nantinya dapat menjelaskan dengan baik dan benar.
3. Para praktikan lebih teliti dalam mengamati objek – objek di bawah mikroskop
IX. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil .A, dkk. 2008. Biologi Jilid 1(Edisi kedelapan). Jakarta: Erlangga
Kimball. 1992. Biologi Universitas. Jakarta: Erlangga
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: University press
Waluyo, Joko. 2010. Biologi Umum. Jember: Jember University Press.
Waluyo, Joko, dkk. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Universitas Jember:Jember
Yekti, S. 1994. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Internet:
Anonim.2013.Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan.http://perbedaan sel hewan dan tumbuhan.pustaka sekolah.com (diakses tanggal 8 Oktober 2013)
Anonim.2013.Bentuk dan Struktur Sel Hewan dan Tumbuhan.http:// bentuk dan struktur sel.com(diakses tanggal 20 Novemver 2013)