Blogger Widgets LAPORAN DIFUSI DAN OSMOSIS | RINI .alert { background: #DDE4FF; text-align: left; padding: 5px 5px 5px 5px; border-top: 1px dotted #223344;border-bottom: 1px dotted #223344;border-left: 1px dotted #223344;border-right: 1px dotted #223344;}

My Facebook

Facebook
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 23 Februari 2014

LAPORAN DIFUSI DAN OSMOSIS

LAPORAN BIOLOGI ACARA V DIFUSI DAN OSMOSIS Nama : Rini NIM : 130210103096 Kelas : Biologi Dasar C Kelompok : 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2013 I. JUDUL Difusi dan Osmosis II. TUJUAN Untuk memahami permasalahan yang terjadi dalam percobaan mengenai difusi dan osmosis. III. DASAR TEORI Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energy kinetic.Gas,zat cair dan zat padat molekul-molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar ke segala arah sampai mencapai konsentrasi yang sama.( TIM DOSEN PEMBINA. 2013:17). Difusi dapat terjadi karena gerakkan acak yang berjalan secara kontinu atau berlanjut yang menjadi ciri khas semua molekul yang tidak terikat dalam suatu zat padat. Tiap molekul bergerak secara lurus sampai ia bertabrakkan dengan molekul glukosa lain, dengan molekul air atau selulosa (Kimball.1983:122). Difusi terjadi dari ruang yang berkosentrasi lebih tinggi ke ruang yang berkonsentrasi lebih rendah, apabila kedua benda dipisahkan oleh membran permeabel terhadap zat tersebut. Difusi berlangsung menurut konsentrasi dari suatu gradient atau suatu kemiringan. Proses ini pada umumnya terdapat pada sel seperti perembesan oksigen, karbondioksida, glukosa, asam amino dan garam mineral ( Yatim.1974: 60). Difusi adalah peristiwa di mana terjadi tranfer materi melalui materi lain. Transfer materi ini berlangsung karena atom atau partikel selalu bergerak oleh agitasi thermal. Walaupun sesungguhnya gerak tersebut merupakan gerak acak tanpa arah tertentu, namun secara keseluruhan ada arah neto dimana entropi akan meningkat. Difusi merupakan proses irreversible. Pada fasa gas dan cair, peristiwa difusi mudah terjadi; pada fasa padat difusi juga terjadi walaupun memerlukan waktu lebih lama(Rachmadiarti.2007). Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaankesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan molekul yang diam dari solid atau fluida (Uwie.2010: 1). Proses difusi merupakan perpindahan molekul larutan berkonsentrasi tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara, dimana pada masing-masing zat, kecepatan difusi berbeda-beda. .(Anonim.2009) Salah satu proses difusi yang dikenal yaitu difusi terbantu dimana proses difusi terbantu difasilitasi oleh suatu protein. Difusi terbantu sangat tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran sel. Difusi terbantu dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.(Anonim.2009). Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus. Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah (Uwie 2010: 1). Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu 1. Difusi sederhana (simple difusion), 2. Difusi melalui saluran yang terbentuk oleh proteintransmembran (simple difusion by chanel formed), dan 3. Difusi difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melaluimembran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membransecara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid,vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak.Selain itu, memmbransel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapamolekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membranmelalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam poridengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameterpori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul- molekul berukuran besar seperti asamamino, glukosa, dan beberapa garam - garam mineral , tidak dapat menembus membrane secaralangsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembusmembrane. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusidifasilitasi, yaitu pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang melibatkan protein pembawa atauprotein transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memliki tempatperlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ionmemiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosadiperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel. Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel - sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi. Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, selmelakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yangdilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidakberpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuatdari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP(Adenosine Tri-Phosphate).Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atauberpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepadapartikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karenapartikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-proteinyang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel. Pristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah disebut dengan difusi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu: 1) Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi. 2) Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi 3) Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya. 4) Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya. 5) Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya(Anonim.2013) Tumbuh-tumbuhan biasanya membutuhkan karbondioksida (CO2) untuk melakukan fotosintesis. Karena terdapat perbedaan konsentrasi CO2 antara bagian dalam daun dengan udara luar, maka molekul-molekul CO2 berbondong-bondong mengungsi ke dalam daun. Si CO2 berdifusi ke dalam daun melalui stomata. lega rasanya, kata daun. Untung ada difusi, kalau tidak diriku bisa mati karena kekurangan CO2 Sebaliknya, uap air dan oksigen berdifusi keluar. Selain tumbuhan, kucing, tikus dll juga bisa mati lemas jika tidak ada difusi.Kalau tumbuhan membutuhkan CO2 untuk melakukan fotosintesis, maka kucing, tikus dll membutuhkan oksigen untuk setiap reaksi yang menghasilkan energi agar bisa tiba dengan selamat dalam sel-sel maka molekul-molekul oksigen tentu saja menggunakan cara difusi (Haliday 2006: 213). Biasanya manusia menyedot atau menghirup oksigen melalui proses pernafasan. Setelah tiba dengan selamat di paru-paru, oksigen berdifusi menuju darah. Selanjutnya darah akan menghantar molekul-molekul oskigen menuju sel-sel tubuh. Setelah menghantar molekul-molekul oskigen menuju sel-sel tubuh, darah menggiring. molekul-molekul karbondioksida yang dihasilkan sel-sel tubuh menuju paru-paru. Selanjutnya molekul-molekul karbondioskida berbondong-bondong melakukan difusi menuju udara luar (Pratiwi 2006: 215). Tiap molekul bergerak secara lurus sampai ia bertabrakan dengan molekul lainnya.Contoh molekul glukosa bertabrakan dengan molekul glukosa yang lainnya,dengan molekul air atau dengan molekul selolusa .Pada setiap tabrakan molekul terpental dan menuju ke arah yang lain ,hal inilah yang menyebabkan gerakan acak dari molekul tersebut. .( TIM DOSEN PEMBINA, 2013:17). Osmosis menurut para ahli kimia adalah difusi dari setiap pelarutmelalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial.Membran sel yang meloloskan molekul tertentu tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeable secara diferensial.Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi melalui selaput/ membran yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.( TIM DOSEN PEMBINA, 2013:17). Pada hakekatnya osmosis adalah suatu proses difusi. Para ahli kimia mengatakan bahwa osmosia adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Membran sel yang meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi molekul lain di katakn permeabel secara deferensial (Kimball, 1983: 123). Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran semipermeable. Membran semipermeable ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membrane (Rachmadiarti.2007). Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dalam air yang jernih dibandingkan semuanya yang sangat pekat berfungsi diamatinya bersama diangkat ditanah bertinggi (Anshory.1984) Dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri(Rachmadiarti.2007). Osmosis merupakan suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran (Rachmadiarti.2007). Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah konsentrasi “solute” tinggi melalui sebuah osmotik ke sebuah daerah “solute” rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap “solute” dari satu sisi dan membiarkan pendapatan “solvent” murni dari sisi satunya. Proses ini telah digunakan untuk mengolah air laut untuk mendapatkan air tawar, sejak awal 1970-an. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh imbiban. Contoh: penyerapan air oleh benih. Proses awal perkecambahan. Benih akan membesar, kulit benih pecah, berkecambah. Ditandai oleh keluarnya radikula dalam benih (Anshory,1984). IV. ALAT DAN BAHAN 1. Alat a. Cawan petri b. Skalpel/pisau potong c. Gelas ukur 2. Bahan a. Kentang atau wortel b. Garam dapur halus c. Air V. CARA KERJA VI. HASIL PENGAMATAN NO PERLAKUAN AIR SEBELUM AIR SESUDAH KETERANGAN 1 Kentang +Garam 20 ml 15 ml Kentang menjadi lunak 2 Kentang 20 ml 20 ml Kentang tetap keras 3 Kentang +Garam 20 ml 15 ml Kentang menjadi lunak/lembek 4 Kentang 20 ml 20 ml Kentang tetap keras 5 Kentang +Garam 20 ml 15 ml Kentang menjadi lunak/lembek Ketentuan percobaan: 1. Waktu : 30 menit 2. Ukuran kentang : 2x2 cm 3. Keadaan awal : kentang berwarna kuning kecoklat-coklatan VII. PEMBAHASAN Dari pengamatan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan pengamatan difusi dan juga pengamatan praktikum tentang osmosis.Berdasarkan teori,difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik.Gas,zat cair dan zat padat molekul-molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar ke segala arah sampai mencapai konsentrasi yang sama. Sedangkan Osmosis, menurut para ahli kimia adalah difusi dari setiap pelarutmelalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial.Membran sel yang meloloskan molekul tertentu tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeable secara diferensial.Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi melalui selaput/ membran yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah.Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini ialah kentang, air dan garam dapur halus.Kentang disini berfungsi sebagai membran permeabel. Dalam melaksanakan praktikum, membutuhkan dua kentang berbentuk kubus berukuran 2x2 cm dengan diberi suatu cekungan yang cukup dalam .Salah satu cekungan kentang diberi garam dapur halus dan cekungan kentang lain tidak. Setelah itu dimasukkan kedalam cawan petri yang terlebih dahulu telah berisi air yang diketahui volumenya yaitu 20 ml.Tujuan diberi garam dapur adalah untuk membuktikan peristiwa osmosis,yaitu dari peristiwa berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya rendah.Peristiwa ini dapat dibuktikan dengan perubahan keadaan kentang setelah didiamkan selama 30 menit. Keadaan kentang yang sebelum di beri garam dapur halus dan belum dimasukkan ke dalam cawan petri yaitu berwarna kuning agak kecoklat-coklatan muda, dengan ukuran panjang 2 cm serta lebarnya 2 cm, dan kentang dalam komdisi keras.Namun suatu perubahan terjadi pada kentang,setelah 30 menit kemudian berada dalam cawan petri.Perubahan yang terjadi pada kentang yang sebelumnya keras atau padat,setelah di beri garam di bagian cekungannya yaitu kondisi kentangnya menjadi lembek serta memiliki warna coklat sedikit tua dengan terapat air didalam cekungan serta keadaan air dalam cawan petri menjadi berkurang dari semula volumenya 20 ml menjadi 15 ml. Hal ini menujukkan adanya suatu proses atau peristiwa yang terjadi pada kentang.Peristiwa ini disebut dengan peristiwa osmosis, yaitu kentang dan garam memiliki suatu konsentrasi yang mana lebih tinggi apabila dibandingkan dengan lingkungannya yang memiliki konsentrasi yang rendah atau dapat dikatakan bahwa osmosis ialah berpindahnya suatu zat pelarut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu: 1. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi. Sebaliknya,jika ukuran partikel tersebut besar maka partikel itu akan bergerak secara lambat. 2. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.Begitu pula sebaliknya,jika membrane tipis maka proses difusi akan berlangsung dengan cepat. 3. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.Sebaliknya juga,jika luas areanya sempit maka proses difusinya akan menjadi lambat. 4. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.Sebaliknya .jika jarak antara dua konsentrasi kecil maka proses difusinya akan semakin cepat. 5. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya Sedangkan pada kentang yang didalam cekungannya tidak diberi garam dapur terlihat bahwa pada kondisi awal kentang padat atau keras dan setelah 30 menit kemudian kondisi kentang tetap dan warnannya pun tetap yaitu berwarna coklat muda atau dalam kata lain tidak terjadi adanya suatu perubahan pada kondisi kentang dan warna kentang.Selain itu volumenya juga tidak berubah yaitu tetap 20 ml.Sesuai dengan teori seharusnya air pada cawan petri berkurang karena adanya suatu peristiwa.Berdasarkan teori yang ada,peristiwa tersebut dinamakan difusi yaitu suatu proses atau peristiwa yang terjadi karena berpindahnya suatu zat terlarut.Hal ini mungkin dipengaruhi oleh ketidaktelitian praktikan dalam mengamati waktu atau perubahan volumenya. Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah: Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel. Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada kentang. Dalam praktikum tersebut terlihat bahwa proses difusi dan osmosis sangat dipengaruhi oleh suatu konsentrasi zat yang mana dimiliki oleh setiap obyek.Setelah dan sesudah diletakkan ke dalam cawan petri,keadaan kentang mengalami perubahan yaitu warna,bentuk dan kondisi kekerasan kentang itu sendiri.Selain itu,volume airnya pun juga ikut berubah. VIII. KESIMPULAN 1.Kesimpulan a. Difusi adalah suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik b. Osmosis adalah difusi melalui selaput/ membran yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi adalah Ukuran partikel, Ketebalan membran, Luas suatu area, Jarak,dan suhu. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis adalah Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel. e. Dapat disimpulkan bahwa pada percobaan kali ini yaitu difusi dan osmosis, terlihat bahwa pada kentang yang berada garam dapur halus dalam cekungannya terjadi suatu proses osmosis sedangkan pad kentang yang tidak terdapat cekungan didalamnya terjadi proses difusi. Dalam hal ini terlihat bahwa kentang sebagai membran permeabel. 2.Saran Dalam melaksanakan pengamatan ini,mahasiswa sebaiknya harus seksama dan teliti , baik dalam mengamati waktu yang diperlukan maupun perubahan yang terjadi pada kentang.Selain itu ,juga diperlukan kewaspadaaan dalam mengukur perubahan volume karena apabila air tumpah maka akan mempengaruhi volumenya. Karena ada senggang waktu selama 30 menit untuk menunggu hasil pengamatankentang,sebaiknya percobaan ini di gabungkan dengan percobaan lain.Sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. DAFTAR PUSTAKA Anshory. 1984. Biologi umum. Genesa Exact: Bandung. Halliday dan Resnick. 1991. Biologi Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga. Kimball. 1983. Biologi Universitas. Jakarta: Erlangga Pratiwi. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Rachmadiarti, Fida, dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa University Press TIM DOSEN PEMBINA.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember:UNEJ Press Yatim, Wildan. 1974. Biologi Modern. Bandung: Tarsito Internet: Anonim.2009.Difusi dan Osmosis,http://agrica.wordpress.com/2009/01/03/difusi-osmosis-dan-imbibisi).(diakses tanggal 14 Mei 2009) Anonim.2013.faktor difusi dan osmosis.http://factor-faktor dalam proses difusi dan osmosis(diakses tanggal 15 November 2013) Uwie. 2010. Anonim. 2004. Difusi Osmosis dan Plasmolisis. http://www.e-dukasi.net. (Diakses pada tanggal 15 November 2013)