Minggu, 23 Februari 2014
LAPORAN JARINGAN PADA TUMBUHAN
LAPORAN BIOLOGI
ACARA IV
MEMPELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN
Nama : Rini
NIM : 130210103096
Kelas : Biologi Dasar C
Kelompok : 5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
I. JUDUL
Mempelajari jaringan pada tumbuhan
II. TUJUAN
Setelah selesai praktikum ini diharapkan para mahasiswa dapat menjelaskan jaringan-jaringan penyusun tubuh tumbuhan
III. DASAR TEORI
Salah satu metode klasifikasi tumbuhan tingkat tinggi, membagi seluruh jaringan tumbuhan menjadi jaringan meristematik dan jaringan permanen(terdiferensiasi). Jaringan meeristematik yang ditemukan pada ujung-ujung akar dan batang yang sedang tumbuh serta daerah-daerah tepi batang, cenderung memiliki sel-sel yang tidak terdiferensiasi, kecil, mampat, dan memiliki sitoplasma yang aktif secara metabolisme. Floem berfungsi dalam transportasi karbohidrat, asam amino, oligopeptida(yaitu peptida yang memilki kurang dari 10 asam amino; oligo berarti sedikit), dan beberapa jenis lipid. Tidak seperti xilem, floem tetap berada dalam keadaan hidup saat menjalankan fungsi transportasinya, walaupun sebagian jenis selnya kehilangan nukleusnya.(Fried dan Hademenos,2006:41)
Adapun jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolong-golongkan berdasarkan umur, komposisi, dan fungsi dari jaringan tersebut. Berdasarkan umurnya, jaringan digolongkan menjadi jaringan muda yang masih bersifat bisa membelah diri dan bisa berkembang menjadi bermacam-macam jaringan. Karena sifatnya ini jaringan muda disebut jaringan meristem. Selain Itu jaringan meristem, pada tumbumbuhan terdapat jaringan dewasa. Jaringan ini mempunyai bentuk yang bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya.(Waluyo et al,2013:7)
Berdasrkan komposisinya, jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi jaringan sederhana yang terdiri atas satu macam sel (misalnya jaringan parenkim dan jaringan kolenkim) dan jaringan majemuk yang terdiri atas lebih dari satu macam sel(misalnya jaringan pelindung dan jaringan pengangkut). Berdasarkan fungsinya, jaringan tumbuhan dapat digolongkan menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, jaringan penguat, dan jaringan sekretori. (Waluyo et al,2013:7)
Jaringan parenkim disebut pula jaringan dasar. Jaringan parenkim terdapat pada akar, batang, dan daun, mengitari jaringan lainnya. Menurut bentuknya jaringan parenkim dibagi menjadi parenkim palisade, parenkim bunga karang, parenkim bintang, dan parenkim lipatan. Sel parenkim palisade berbentuk panjang, tegak dan mengandung banyak kloroplas. Bentuk sel jaringan bunga karang tidak teratur dan ruang antar selnya relatif besar.parenkim bintang bentuk sel penyusunnya seperti bintang. Diding sel parenkim lipatan mengadakan lipatan kearah dalam serta banyak mengandung kloroplas.(Waluyo,2006:76)
Jaringan pelindung terdiri atas jaringan epidermis dan jaringan gabus. Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar tumbuhan yang meliputi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun.epidermis biasanya hanya terdiri atas selaput sel yang pipih dan rapat... Jaringan epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup pada stomata dan spina.Pada tumbuhan berkayu yang telah tua sel epidermis batang berganti membentuk jaringan gabus.Jaringan gabus merupakan jaringan yang mati dan berfungsi sebagai pelindung untuk keluar masuknya air. Jaringan gabus terdapat pada bagian yang luka. (Waluyo,2006:77)
Ada dua macam jaringan penguat yang menyusun tubuh tumbuhan yaitu kolenkim dan sklerenkim. Sklerenkim berbeda dari kolenkim, karena sklerenkim tidak mengandung protoplasma dan dindingnya mengalami pengerasan, sedangkan kolenkim mengandung protoplasma dan dindingnya mengeras. (Waluyo,2006:79)
Jaringan pengangkut terdiri dari xilem yang merupakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan pengangkut bahan organik (Waluyo,2006: )
Secara anatomi, daun lazimnya terdiri atas jaringan epidermis atas maupun bawah permukaan daun; jaringan ini berfungsi sebagai pelindung. Pada jaringan epidermis umumnya terdapat stomata atau sel-sel lain yang merupakan devirat dari jaringan epidermis. Daging daun terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan berkas pengangkut. Jaringan kolenkim mempunyai dua bentuk yaitu jaringan palisade dan jaringan spons. (Waluyo et al,2013:7)
Secara anatomi, batang tumbuhan terdiri atas jaringan epidermis atau jaringan gabus di bagian terluar, disusul oleh jaringan korteks pada bagian dalam dan jaringan berkas pengangkut. Selain itu terdapat jaringan penguat yang letaknya bervariasi menurut jenis tumbuhannya. Secara anatomi, penampang melintang akar pada dikotil terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan jaringan pengangkut, yang pada saat muda tersusun secara radial. (Waluyo,2006:7)
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang ilmubiologi yang mempelajari jaringan adalah histologi. Sedangkan cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalahhistopatologi, (Wikipedia, 2010).
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Pada jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah, JAringan meristem di bedakan menjadi dua yaitu meristem primer yang terdapat pada titik tumbuh dan meristem sekunder terdapat pada cambium. Sedangakan jaringan permanen adalah jaringan yang tidak meristematis. Jaringan primer di bedakan menjadi 4 yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong (kolenkim dan skelerenkim) dan jaringan pengangkut ( xylem dan Floem ) (Wikipedia, 2010).
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolong-golongkan berdasarkan umur,komposisi,dan fungsi dari jaringan tersebut.Berdasarkan umurnya,jaringan digolongkan menjadijaringan muda yang masih bersifatbisa membela diri dan bisa berkembang menjadi bermacam-macam jaringan.Karena sifatnya ini,jaringan muda disebut jaringan meristem.Selain jaringan meristem,pada tubuh tumbuhan terdapat jaringan dewasa.Jaringan ini mempunyai bentuk yang bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya. (Wikipedia, 2010).
Berdasarkan komposisinya,jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi jaringan sederhana yang terdiri atas satu macam sel(misalnya jaringan parenkim dan jaringan kolenkim) dan jaringan majemuk yang terdiri atas lebih dari satu macam sel(misalnya jaringan pelindung dan jaringan pengangkut). (Wikipedia, 2010).
Berdasarkan fungsinya,jaringan tumbuhan dapat digolongkan menjadijaringan dasar,jaringan pelindung,jaringan pengangkut,jaringan penguat dan jaringan sekretori.Jaringan-jaringan tersebut bersama dengan jaringan yang lain menyusun stu organ pada tumbuhan.Organ vegetatif pada tumbuhan terdiri atas akar,batang dan daun. (Wikipedia, 2010).
Daun merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempatfotosintesis.Secara anatomi daun lazimnya terdiri atas jaringan epidermis atas maupun bawah permukaan daun ;jaringan ini berfungsi sebagai pelindung.Pada jaringan epidermis umunya terdapat stomata atau sel-sel lain yang merupakan derivate dari jaringan epidermis.Daging daun terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan berkas pengangkut.Jaringan klorenkim mempunyai dua bentuk yaitu yang berbentuk panjang-panjang dan tersusun rapat disebut jaringan palisade atau jaringan pagar.Sedangkan yang tidak beraturan,tersusun kurang rapat dan mempunyai banyak ruang antar sel disebut sebagai jaringan spons atau jaringan bunga karang.Batang yang merupakan sumbu utama tumbuhan secara anatomi terdiri atas jaringan epidermis atau jaringan gabus di bagian terluar,disusul oleh jaringan kortekspada bagian lebih dalam dan jaringan berkas pengangkut.Selain itu terdapat jaringan penguat yang letaknya bervariasi menurut jenis tumbuhannya.Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi sebagai pengangkut air d n mineral dari dalam tanah.Secara anatomi,penampang melintang akar pada dikotil terdiri atas epidermis,korteks,endodermis dan jaringan pengangkut,yang pada saat muda tersusun secara radial.Karena fungsinya sebagai pengangkut air dan mineral dari lingkungan ke sel-sel tumbuhan,maka epidermis sebagai jaringan terluar di beberapa tempat mengalami modifikasi menjadi bulu-bulu akar. (Wikipedia, 2010).
Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ.
Pada tumbuhan yang mempunyai jaringan pembuluh (Tracheophyta) ada berbagai macam organ, yaitu:
1. Akar: untuk melekat ditanah dan untuk mengambil zat- zat nutrisi berupa air dan garam-garaman yang telarut
2. Batang: untuk memperkuat tubuh dan mengangkut air yang mengandung garam- garam terlarut ke atas.
3. Daun: untuk melakukan fotosintesis dan mengatur penguapan serta pengaturan gas.
4. Bunga: alat perkembangbiakan yang berupa bunga, kerucut atas sporofit(Joko Waluyo, 1993:17)
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa
a. JARINGAN MERISTEM
Jaringan ini sel-selnya selalu membelah. Ciri-cirinya bentuk dan ukurannya sama, dinding sel tipis, selnya penuh dengan protoplasma dan isi sel tidak mengandung zat makanan (Wikipedia, 2010).
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda, sitoplasmanya penuh, mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam:
1. Jaringan Meristem Primer
a. Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda.
b. Merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga.
c. Mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta spesialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
d. Jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
e. Letak jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah ke dominansi apical
f. Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
g. Jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.
2. Jaringan Meristem Sekunder
a. Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi.
b. Merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi
c. Jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya.
d. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
e. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
f. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa namun sel selnya mempunyai kemampuan totipotensi.Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder ini membelah terus menerus, membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut.Membelah keluar membentuk Floem ( jaringan pembuluh tapis / kulit ) dan membelah kedalam membentuk Xylem ( pembuluh kayu) sehingga batang tanaman membesar.Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh untuk sarana pengangkutan hasil Fotosintesis. Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka).
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Meristem apikal
Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang. Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar
Meristem interkalar adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3. Meristem lateral
Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yangmenyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateraldisebut juga sebagai kambium.
b. JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melakukan totipotensi, jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain. Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam:
1. Jaringan Epidermis
a. Jaringan yang letaknya paling luar.
b. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel.
c. Tidak mengandung klorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita danPterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata.
d. Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok.
e. Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
f. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis
Fungsi jaringan epidermis antara lain:
a. Pelindung / Proteksi jaringan didalamnya.
b. Peresap air dan mineral pada akar yang muda. Akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan yang disebut bulu akar.
c. Untuk penguapan air yang berlebihan melalui evaporasi atau gutasi.
d. Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabus
JARINGAN PARENKIM
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan didalam sitoplasma.
3. Air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batangdan daun tumbuhan hidrofit.
JARINGAN PENGUAT/PENYOKONG
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan, meliputi 2 jaringan yaitu
1. Jaringan kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan padadinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya.Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan.
2. Jaringan Sklerenkim
a. Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.
b. Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa.
c. Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid.
d. Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhanyang lunak.
e. Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
JARINGAN PENGANGKUT
a. Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer).
b. Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman.
c. Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik.
JARINGAN GABUS
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, karena bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
ORGAN TUMBUHAN
Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun. Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun.
1. AKAR
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
Fungsi Akar yaitu:
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah.
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut.
Anatomi Akarnya,pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel- selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary.
d. Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai macam jaringan:
• Persikel/Perikambium: lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel kearah luar.
• Berkas Pembuluh Angkut/Vasis: Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotildi antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
• Empulur: Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
2. BATANG
a. Pada batang terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam:
1. Epidermis
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
2. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
3. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Angiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
4. Stele / Silinder Pusat
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
b. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan steleumumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yangartinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan cambium.
Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
3. DAUN
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Anatomi daun:
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat stoma/ mulut daun, sebagai tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
(Mariam, 2010. http://www.scribd.com/doc/34619662/JARINGAN-TUMBUHAN)
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Mikroskop
2. Bahan
Berupa preparat awetan penampang melintang akar,batang dan daun.
V. CARA KERJA
1. Bahan no 1: Preparat Daun
2. Bahan no 2 : Preparat Batang
3. Bahan no 3 : Preparat Akar
VI. HASIL PENGAMATAN
1. Bahan no 1: Preparat Daun
Gambar bahan: preparat daun Keterangan
1.Epidermis atas
2.Stoma (jika ada)
3.Jaringan palisade
4.Jaringan spons
5.Epidermis bawah
2. Bahan no 1: Preparat Daun
Gambar bahan : preparat batang Keterangan
1.Epidermis
2.Korteks
3.Jaringan pengangkut
4.Jaringan penguat
3. Bahan no 3 : Preparat Akar
Gambar bahan: preparat akar Keterangan
1.Epidermis
2.Korteks
3.Endodermis
4.Jaringan pengangkut
5.Jaringan penguat
VII.PEMBAHASAN
1. Daun(Folium)
Petama kami mengamati terhadap struktur anatomi daun. Preparat yang kita amati adalah preparat melintang daun.Hasil pengamatan menunujukkan struktur anatomi daun tesusun atas epidermis, jaringan palisade, jaringan bunga karang, berkas pengangkut, epidermis bawah. Epidermis ada epidermis atas dan epidermis bawah, bedanya pada epidermis bawah terdapat stomata yang merupakan tempat keluar masuknya udara.Epidermis atas tersusun oleh selapis sel yang bentuknya teratur dan rapat. Jaringan palisade berbentuk panjang dan tersusun seperti pagar, rapat, dan teratur. Jaringan bunga karang atau jaringan spons bentuk selnya tidak teratur, dan terdapat banyak ruang antar sel. Berkas pengankut terdiri dari xilem dan floem. Kemudian epidermis bawah yang tersusun oleh selapis sel berbentuk teratur dan rapat. Pada hasil pengamatan kami tidak terdapat stomata, yang harusnya pada setiap daun pasti memilki stomata. Ketidakadaan stomata ini kemungkinan karena bagian yang kami amati adalah bagian yang tidak memilki stomata, atau karna kami kurang teliti dalam melihat bagian-bagian daun.
Daun merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempatfotosintesis.Secara anatomi daun lazimnya terdiri atas jaringan epidermis atas maupun bawah permukaan daun ;jaringan ini berfungsi sebagai pelindung.Pada jaringan epidermis umunya terdapat stomata atau sel-sel lain yang merupakan derivate dari jaringan epidermis.Daging daun terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan berkas pengangkut.Jaringan klorenkim mempunyai dua bentuk yaitu yang berbentuk panjang-panjang dan tersusun rapat disebut jaringan palisade atau jaringan pagar.Sedangkan yang tidak beraturan,tersusun kurang rapat dan mempunyai banyak ruang antar sel disebut sebagai jaringan spons atau jaringan bunga karang.
a. Fungsi Daun
• Tempat fotosintesis
• Tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi
• Menyerap CO2 dari udara
• Respirasi
b. Jaringan Penyusun Daun/Struktur Daun
• Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, dilapisi oleh lapisan kutikula. Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung. Namun, sel-sel epidermis sering kali memiliki cirri dan fungsi khusus yang berkaitan dengan fungsi utama organ yang ditutupi. Jaringan epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup pada stomata, dan spina. Pada permukaan atas daun, dinding luar epidermis ada yang membentuk lapisan tebal yang disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang; ada yang berbulu halus misalnya daun durian.
Jaringan epidermis tersusun secara rapat dan terletak di permukaan tubuh tumbuhan.Selain sebagai pelindung,jaringan epidermis juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Namun, sel-sel epidermis sering kali memiliki cirri dan fungsi khusus yang berkaitan dengan fungsi utama organ yang ditutupi. Jaringan epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup pada stomata, dan spina. Epidermis pada permukaan daun biasanya dilapisi semacam zat lemak yang disebut kutikula,misalnya daun keladi dan daun pisang; ada yang berbulu halus misalnya daun durian.
Sebagian sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan yang disebut derivate epidermis,contoh derivate epidermis yaitu stomata dan trikoma.Stomata (mulut daun) merupakan derivate epidermis pada daun dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas atau sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selain itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air. Sedangkan,trikoma merupakan derivate epidermis yang membentuk struktur beragam seperti rambut,sisik,rambut kelenjar,dan tonjolan.Trikoma berfungsi mengurangi penguapan.Jaringan epidermis pada daun berupa satu lapis sel,dinding selnya mengalami penebalan dari zat kitin atau kutikula atau llignin.
• Mesofil
Pada bagian mesofil terdapat parenkim palisade(jaringan tiang) dan parenkim spons(jaringan bunga karang).Jaringan palisade merupakan jaringan klorenkim yang berbentuk panjang-panjang dan tersusun rapat.Sedangkan,jaringan spons merupakan jaringan klorenkim yang bentuknya tidak beraturan,tersusun kurang rapat dan mempunyai banyak ruang antar sel. Jaringan spons berfungsi untuk menampung karbon dioksida untuk proses fotosintesis
• Brkas pengangkut
Berkas pengangkut terdapat pada pada tulang daunBerdasarkan bentuk dan sifatnya ,jaringan pengangkut dibedakan menjadi jaringan floem dan jaringan xylem.
1. Floem
Floem berfugsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.Floem tersusun dari unsure-unsur kibral(sel-sel tapis dan komponen buluh tapis),sel pengantar,sel albumen,parenkim floem,dan serat-serat floem
2. Xylem
Xylem berfungsi sebagai pengangkut air dan unsure hara dari akar ke daun.Xilem terdiri atas unsure trakeal(trakea dan trakeid),serat xylem,dan parenkim xylem.
2. BATANG
Pada praktikum kali ini, kami mengamati struktur anatomi batang.Pertama pengamatan terhadap struktur anatomi batang.Hasil pengamatan menunjukkan preparat penampang melintang batang terdiri dari jaringan epidermis, jaringan korteks, dan jaringan pengangkut dan jaringan penguat. Jaringan epidermis pada preparat penampang melintang batang yang diamati tersusun atas sel-sel yang bentuknya sama, teratur, rapat hingga tidak ada ruang antar sel, dan hanya selapis. Kemudian, jaringan korteks yang teramati tersusun atas sel-sel yang bentuknya tidak teratur, agak rapat namun terdapat ruang antar selnya. Dari yang terlihat, korteks hanya terdapat satu lapis. Dan yang terakhir adalah jaringan endodermis, jaringan ini hanya tersusun selapis sel yang tipis bahkan hampir tidak terlihat.Kemudian terdapat berkas pengangkut yang tersebar dan tidak ada batas atau pemisah antara xilem dan floem.
Batang yang merupakan sumbu utama tumbuhan secara anatomi terdiri atas jaringan epidermis atau jaringan gabus di bagian terluar,disusul oleh jaringan kortekspada bagian lebih dalam dan jaringan berkas pengangkut.Selain itu terdapat jaringan penguat yang letaknya bervariasi menurut jenis tumbuhannya.
a. Fungsi Batang
• Tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar
• Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkapan cahaya matahari
• Tempat tumbuhnya organ-organ generative
• Efisiensi penterbukan dan mebantu pemencaran benih
• Pada tumbuhan tertentu sebagai tempat penyimpanan makanan
b. Jaringan Penyusun Batang/Struktur Batang
• Epidermis,tersusun oleh selapis sel ,rapat,dinding luarnya terdapat kutikula,dan pada tumbuhan kayu tua terdapat kambium gabus.Kambium pada tumbuhan dicotyledoneae dibedakan menjadi 2 tipe yaitu:
1. Kambium intravascular,kambium terletak diantara xylem dan floem.
2. Kambium intervaskular,cambium terletak diantara due berkas pengankut.
Aktivitas kambium mengakibatkan terjadinya pertumbuhan batang sekunder dan terbentuknya lingkaran tahun.Pembentukan sep-sel baru pada cambium mengakibatkan sel-sel korteks terdesak kea rah epidermis dan membentuk cambium gabus.Kambium gabus membentuk felem kea rah luar dan membentuk feloderm ke arah dalam.Adanya jaringan gabus yang di bentuk oleh cambium gabus mengakibatkan gas tidak dapat masuk ke dalam sel .Oleh karena itu,pada jaringan gabus batang sering di jumpai lubang-lubang kecil yang disebut lentisel.Lentisel berfungsi sebagai tempat pertukaran gas CO2 dan O2.
.
• Korteks,mengandung amilum dan tersusun oleh sel-sel parenkim,kolenkim,serta sklerenkim. Mrupakan kulit pertama yang tersusun dari lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis. Koteks letaknya langsung di bawah epidermis, sel- selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas. Peran korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
• Stele,terdapat perisikel,sel parenkim,dan berkas pengangkut.Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai macam jaringan:
1. Persikel/Perikambium: lapisan terluar dari stele yang berperan dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel kearah luar
2. Berkas Pembuluh Angkut/Vasis: Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotildi antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
3. Empulur: Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim
3. AKAR
Pengamatan ketiga adalah mengamati terhadap stuktur anatomi akar. Preparat yang kami amati adalah preparat melintang akar .Hasil pengamatan menunujukkan struktur anatomi akar meliputi epidermis, korteks, floem, xilem, jaringan pengangkut dan jaringan penguat . Epidermis tersusun oleh sel-sel yang bentuknya teratur, rapat hingga tidak ada ruang antar sel. Jaringan selanjutnya adalah korteks, yang tersusun dari sel-sel yang bentuknya tidak teratur hingga terdapat banyak ruang antar sel. Semakin kedalam terdapat berkas pengangkut yang terdiri dari xilem dan floem. Namun, xilem dan floem tidak dibatasi oleh kambium,sehingga keduanya tidak dapat dibedakan.
Untuk pengamatan struktur akar monokotil, kami mengguinakan akar jagung. Hasil pengamatan menunjukkan struktur anatomi yang teramati meliputi epidermis, dan berkas pengankut. Jaringan epidermis yang termati tersusun oleh selapis sel yang rapat hingga tidak ada ruang antar sel. Kemudian berkas pengangkut yang teramati menunjukkan antara xilem dan floem tidak ada batasnya sehingga keduanya tidak dapat dibedakan. Namun, sebenarnya ketika kami melihat preparat tersebut dibawah mikroskop kami melihat adanya korteks namun pada lembar hasil pengamatan kami tidak menuliskannya. Korteks terletak setelah epidermis. Bentuk sel penyusun korteks tidak teratur.
a. Fungsi Akar
• Tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah)
• Menyerap air dan unsure hara
• Pada beberapa tanaman digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
b. Jaringan Penyusun Pada Akar
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra(tudung akar).Pembelahan meristem apical membentuk zona pemanjangan sel,zona diferensiasi sel,dan zona pendewasaan sel.Jaringan penyusun akar tumbuhan yaitu:
• Epidermis
Sel epidermis terdiri atas satu lapis sel ,tersusun rapat,dinding sel tipis,dan mempunyai rambut akar untuk memperluas bidang penyerapan.
• Korteks
Korteks tersusun berlapis-lapis ,dinding sel tipis,dan mempuyai banyak ruang antar sel.Pada korteks terdapat jaringan parenkim,kolenkim,dan sklerenkim.
• Endodermis
Endodermis berupa satu lapis sel ,tersusun rapat dan dinding selnya mengalami penebalan gabus.Deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari.Terdapat jaringan perisikel tersusun dari sel-sel parenkim yang menebal.Jaringan perisikel berfungsi untuk membentuk akar samping dan berperan dalam pertumbuhan sekunder.
• Stele(silinder pusat)
Stele (silinder pusat) terdapat berkas pengangkut
VIII.KESIMPULAN
1.Kesimpulan
Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa:
a. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan permanen.
b. Ciri-ciri sel meristem adalah berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, inti besar, dan plastida belum matang.
c. Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada tiga macam meristem, yaitu : meristem apikal, lateral, dan interkalar. Sedangkan, dilihat dari asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi: promeristem, meristem primer dan meristem sekunder.
d. Jaringan dewasa terdiri dari: Jaringan Pelindung (Epidermis), Jaringan Dasar (Parenkim), Jaringan Penyokong (Penguat), Jaringan Pengangkut (Vaskuler) yaitu xilem dan floem.
2.Saran
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maximal. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan microskop pengaturan fokus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
DAFTAR PUSTAKA
Fried, G., Hademenos, G. J. 2006. Biologi (edisi kedua).Jakarta: Erlangga
Tim Dosen Pembina. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: FKIP Universitas Jember
Waluyo, J. 1993. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember: Universitas Jember
Waluyo, J. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember
Waluyo, J., Wahyuni, D., Asyiah, I.N. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember: Universitas Jember
Internet
Mariam. 2010. JARINGAN TUMBUHAN, (http://www.scribd.com/doc/34619662/JARINGAN-TUMBUHAN, diakses tanggal 6 April 2013)
Wikipedia, 2013. Devinisi jaringan.http://www.wikipedia 2013.(diakses tanggal 10 November 2013)
Wikipedia, 2013. Macam-macam jaringan hewan dan jaringan tumbuhan.http://www.wikipedia 2013.(diakses tanggal 10 November 2013)