Blogger Widgets LAPORAN KEANEKARAGAMAN ORGANISME HEWAN | RINI .alert { background: #DDE4FF; text-align: left; padding: 5px 5px 5px 5px; border-top: 1px dotted #223344;border-bottom: 1px dotted #223344;border-left: 1px dotted #223344;border-right: 1px dotted #223344;}

My Facebook

Facebook
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 23 Februari 2014

LAPORAN KEANEKARAGAMAN ORGANISME HEWAN

LAPORAN BIOLOGI ACARA X KEANEKARAGAMAN ORGANISME HEWAN Nama : Rini NIM : 130210103096 Kelas : Biologi Dasar C Kelompok : 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2013 I. JUDUL Keanekaragaman Organisme Hewan II. TUJUAN Mempelajari morfologi hewan invertebrate yang diwakilkan oleh udang dan siput,serta hewan bertulang belakang/vertebrata di wakilkan oleh ikan dan katak. III. DASAR TEORI Invertebrata Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok hewan yang lebih rendah tingkatannya dibandingkan kelompok hewan bertulang belakang(vertebrata).Dalam kesempatan ini dari kelompok hewan invertebrate akan di bahas phylum Mollusca dan phylum Arthropoda(Tim Dosen Pembina.2013:30). Phylum Mollusca dikenal sebagai hewan bertubuh lunak dan tidak memiliki ruas tubuh .Tubuhnya yang lunak itu umumnya ditutupi oleh cangkang atau rumah yang keras.Hewan ini dapat kita temukan dimana-mana,didarat,di air tawar,maupun dilaut.Salah satu anggota dari kelompok ini adalah Gastropoda.Gastropoda yang umum kita temukan adalah siput kebun (Acatina fulica).Struktur tubuh hewan ini adalah,kepalanya mempunyai dua pasang tentakel.Satu pasang tentakel pendek dan satu pasang tentakel panjang.Pada ujung tentakel yang panjang terdapat mata.Terdapat mulut dengan faring yang berotot dan terdapatradula dengan gigi yang terbuat dari kitin.Bagian kepala langsung berhubungan dengan kaki yang berotot.Bagian tubuh ini terdapat di dalam cangkang yang umumnya terbuat dari kalsium karbonat.Pada sisi kanan tubuhnya terdapatlubang kelamin yang letaknya di bawah kepala,agak ke bawah lagi terdapat lubang yang agak besar yaitu lubang respirasi dan anus.Matel adalah selaput tipis yang berfungsi menghasilkan cangkang dan dapat pula digunakan untuk respirasi(Tim Dosen Pembina.2013:30). Bekicot merupakan salah satu hewan dengan kelimpahan spesies yang cukup besar. Hewan ini merupakan salah satu siput darat yang memiliki cangkang. Di Indonesia dikenal dua macam jenis bekicot yaitu Achatina fulicadan Achatina variegata. Menurut Mead (1961) dan Purchon (1968),A.fulica yang semula berasal dari Afrika Timur telah masuk di Indonesia lewat Kalimantan sejak tahun 1939. Sedangkan untuk jenis A. variegata masuk ke Indonesia bersama-sama dengan masuknya tentara Jepang(Djohar. 1986). Cara membedakan dua macam bekicot tersebut yakni pada A.fulicamemiliki cangkang berwarna cokelat dengan garis-garis tidak jelas dan bentuk cangkangnya lebih langsing. Pada A.variegata memiliki cangkang dengan warna lebih cerah (lebih muda) dengan garis cokelat kemerahan lebih jelas dan bentuk cangkangnya lebih gemuk. Dalam hal penyebaran, A.fulica lebih luas daripada A.variegata(Titrawani.1996). Bekicot atau Achatina fulica adalah siput darat yang tergolong dalam suku Achatinidae. Berasal dari Afrika Timur dan menyebar ke hampir semua penjuru dunia akibat terbawa dalam perdagangan, moluska ini sekarang menjadi salah satu spesies invasif terburuk di bumi,sehingga beberapa negara bahkan melarang pemeliharaannya sebagai hewan kesayangan/timangan termasuk Amerika Serikat. Hewan ini mudah dipelihara dan di beberapa tempat bahkan dikonsumsi, termasuk di Indonesia. Meskipun berpotensi membawa parasit, bekicot yang dipelihara biasanya bebas dari parasit(Titrawani.1996). Bekicot di luar negeri di kenal dengan nama escargots, terutama di Perancis. Orang Perancis sangat menyukai masakan dengan bahan baku ini, ada yang bilang salah satu cara untuk mengechek apakah restoran tersebut mempunyai masakan yang enak-enak adalah melalui menu ini dahulu. Di Indonesia hanya species Achatina fulica yang sering di jumpai dan paling banyak. Saat ini diketahui ada tiga subspesies bekicot:Achatina fulica rodatzi , Achatina fulica sinistrosa,Achatina fulica umbilicata.Bekicot di wilayah Indonesia memiliki nama daerah yang berbeda-beda: Jawa Tengah dan Jawa Timur biasa mengenalnya dengan Bekicot atau Siput. Jawa Barat biasanya mengenalnya dengan Keong Racun(Titrawani.1996). Menurut habitatnya Bekicot dibedakan menjadi habitat di Kebun biasanya Spesies Helix sp, Achatina Sp dan habitat di Sawah biasanya Keong Mas, Tutut.Bekicot (Helix sp, Achatina Sp) berbeda dengan Keong mas, keong sawah atau tutut. Bekicot Keong mas, keong sawah, dan tutut sanagat berbahaya karena membawa parasit cacing yang berbahaya bagi manusia, dapat menyebabkan radang otak (meningitis) (Titrawani.1996). Phylum Arthropoda merupakan phylum yang memiliki spesies yang paling banyak jika dibandingkan dengan yang lainnya.Hewan yang termasuk ke dalam golongan ini adalah kelas Crustaccea(udang-udangan),kelas Chilopoda(lipan),kelas Diplopoda(kaki seribu),Kelas Arachida(laba-laba),dan kelas Insecta(Belalang).Tubuh Arthropoda bagian luar beruas-ruas dengan tentakel yang umumnya beruas-ruas pula.Seluruh tubuhnya ditutupi oleh rangka luar yang terbuat dari kitin.Crustacea meliputi golongan udang-udangan dan kepiting.Kebanyakan hidup di air laut tapi beberapa ada yang di air payau ,tawar,tempat-tempat yang lembab dan di daratan.Hewan yang paling umum di pelajari adalah udang.Tubuhnya ditutupi oleh eksoskeleton yang terbuat dari kitin.Eksoskeleton ini merupakan bagian yang keras kecuali pada sambungan segmen-segmennya lunak dan tipis,sehingga memungkinkan untuk pergerakan.Tubuhnya terdiri atas chepalothorax(kepala dan dada bersatu) dan abdomen di bagian belakangnya.Bagian kepala mempunyai lima segmen,dada delapan buah segmen,abdomen enam buah segmen.Masing-masing dengan sepasang appendage yang bersatu di bagian ventral.Ruas-ruas chepalothorax ditutupi oleh penutup yang disebut karapax.Dibagian ujung kepala terdapat rostum(moncong).Sebelah bawah rostum di kedua sisinya terdapat mata majemuk dengan tangkai yang dapat digerakkan.Mulut terdapat diantara mandibula dan anus terbuka di bagian ventral pada bagian telson yang melebar di bagian ujung abdomen.Insang terletak di sebelah dalam pada kedua sisi karapax.Pasangan alat kelamin betina terbuka di bagian dasar dari pasangan ketiga kaki jalannya di daerah thorax.Sedangkan yang jantan terletak diantara pasangan kaki jantan yang kelima.Pada bagian kepala terdapat sepasang antenula endek dan sepasang antenna panjang,merupakan organ sensoris yang dapat digerakkan untuk menerima stimulus dari lingkungannya.Juga di bagian ini terdapat mandibula yang berfungsi untuk merobek makanan yang bergabung dengan bagian maxilla dan maxiliped.Pada bagian thorax terdapat pasangankaki jalan yang berfungsi untuk bergerak ,memegang makanan dan membersihkan permukaan tubuhnya.Pada bagian abdomen terdapat sepasang swimmeret yang membantu dalam respirasi dan membawa telur pada udang yang betina.Selain swimmeret ,di bagian ujung abdomen terdapat uropod yang melebar dengan telson membentuk paddle yang melebar pula dan berfungsi berenang dan melindungi telur(Tim Dosen Pembina.2013:31). Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar.Kata Crustacea berasal dari bahasa latin yaitu kata Crusta yang berarti cangkang yangkeras. Ilmu yang mempelajari tentang crustacean adalah karsinologi (Demarjati et al.,1990 ). Jumlah udang di perairan seluruh dunia diperkirakan sebanyak 343 spesies yang potensial secara komersil. Dari jumlah itu 110 spesies termasuk didalam family Penaidae. Udang digolongkan kedalam Filum Arthropoda dan merupakan Filum terbesar dalam Kingdom Animalia (Fast dan Laster, 1992). Udang dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Crustaceae Sub Kelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Family : Palaemonoidae Penaeidae Genus : Macrobranchium Caridina PenaeusMetapenaeus(Sterrer.1986). Morfologi Udang Tubuh udang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dan bagian badan.Bagian kepala menyatu dengan bagian dada disebut cephalothorax yang terdiri dari 13 ruas, yaitu 5 ruas di bagian kepala dan 8 ruas di bagian dada. Bagian badan dan abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai sepasang anggota badan (kaki renang) yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor kipas 4 lembar dan satu telson yang berbentuk runcing seperti Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau carapace. Bagian depan meruncing dan melengkung membentuk huruf S yang disebut cucuk kepala atau rostrum. Pada bagian atas rostrum terdapat 7 gerigi dan bagian bawahnya 3 gerigi untuk P. monodon. Bagian kepala lainnya adalah: 1. Sepasang mata majemuk (mata facet) bertangkai dan dapat digerakkan. 2. Mulut terletak pada bagian bawah kepala dengan rahang (mandibula) yang kuat. 3. Sepasang sungut besar atau antena. 4. Dua pasang sungut kecil atau antennula. 5. Sepasang sirip kepala (scophocerit). 6. Sepasang alat pembantu rahang (maxilliped). 7. Lima pasang kaki jalan (periopoda), kaki jalan pertama, kedua dan ketiga bercapit yang dinamakan chela. 8. Pada bagian dalam terdapat hepatopankreas, jantung dan insang. 9. Bagian badan dan perut (abdomen) tertutup oleh 6 ruas, yang satu sama lainnya dihubungkan oleh selaput tipis. Ada lima pasang kaki renang (pleopoda) yang melekat pada ruas pertama sampai dengan ruas kelima, sedangkan pada ruas keenam,kaki renang mengalami perubahan bentuk menjadi ekor kipas (uropoda). Di antara ekor kipas terdapat ekor yang meruncing pada bagian ujungnya yang disebut telson.Organ dalam yang bisa diamati adalah usus (intestine) yang bermuara pada anus yang terletak pada ujung ruas keenam(Rizal.2009). Ciri-ciri morfologi udang yaitu mempunyai tubuh yang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kintin sebagai eksoskleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat dibagian dada digunakan untuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewan berkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupa tangga tali.Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnya terdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak, bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai pleopod dan ruas terakhir terdiri dari ruas perut, dan ruas telson serta uropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasang antena, sepasang antenula bagian dalam dan luar,tiga buah maksilipied, lima pasang cholae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod (Fast dan Laster.1992). Daur hidup udang meliputi beberapa tahapan yang membutuhkan habitat yang berbeda pada setiap tahapan. Udang melakukan pemijahan di perairan yang relative dalam. Setelah menetas, larvanya yang bersifat planktonis terapung-apung dibawa arus, kemudian berenang mencari air dengan salinitas rendah disekitar pantai atau muara sungai. Di kawasan pantai, larva udang tersebut berkembang. Menjelang dewasa, udang tersebut beruaya kembali ke perairan yang lebih dalam dan memiliki tingkat salinitas yang lebih tinggi, untuk kemudian memijah. Tahapan-tahapan tersebut berulang untuk membentuk siklus hidup. Udang penaeid dalampertumbuhan dan perkembangannya mengalami beberapa fase, yaitu nauplius, zoea,mysis, post larva, juvenile (udang muda), dan udang dewasa (Fast dan Laster.1992). Setelah telur-telur menetas, larva hidup di laut lepas menjadi bagian dari zooplankton. Saat stadium post larva bergerak ke daerah dekat pantai dan perlahan-lahan turun ke dasar di daerah estuari dangkal. Perairan dangkal ini memiliki kandungan nutrisi, salinitas dan suhu yang sangat bervariasi dibandingkan dengan laut lepas. Setelah beberapa bulan hidup di daerah estuari,udang dewasa kembali ke lingkungan laut dalam dimana kematangan sel kelamin,perkawinan dan pemijahan terjadi(Rizal.2009). Vertebrata Hewan bertulang belakang diantaranya meliputi ikan,amfibi,hewan melata,burung dan hewan menyusui.Dalam kesempatan ini akan di bahas ikan dan amfibi(Tim Dosen Pembina.2013:30). Tubuh ikan umumnya pipih bilateral terdiri atas bagian badan(truncus),kepala(caput),dan ekor (cauda).Sirip yang terdapat dalam ikan umumnya sirip punggung/pina dorsalis,sirip dada/pina thoracalis,sirip perut/pina abdominalis,sirip anus/pina analis dan sirip ekor/pina caudalis.Di daerah kepala terdapat celah mulut ,sepasang cekung hidung/fofea nasalis di depan mata.Mata terletak di bagian samping tanpa kelopak,mata ditutup oleh selaput argantea yang kuat.Bagian samping kepala terdapat tutup insang/operculum.Seluruh bagian badan ditutupi oleh sisik.Pada bagian samping tubuh,samar samar terlihat garis yang memanjang kearah ekor,disebut gurat sisi/linea lateralis.Pada bagian ventral tubuh terdapatdua sampai tiga bagian pengeluaran.yaitu lbang anus,lubang kelamin,dan lubang urine.Sirip ekor umumnya bertipe homocercal(ujung sirip terbelah menjadi bagian yang sama) (Tim Dosen Pembina.2013:30). Ikan mas mulai dipelihara di Indonesia sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia itu merupakan ikan mas yang dibawa dari, Benua Eropa, Negara Cina, Taiwan dan Jepang. Setelah mengalami domestikasi yang lama, terdapat lebih dari 10 galur ikan mas yang ditemukan di Indonesia, diantaranya ialah ikan mas galur majalaya, ikan mas galur punten, ikan mas galur Taiwan, ikan mas galur sinyonya, ikan mas galur koi dan lainnya. Galur tersebut dapat terbentuk secara alami ataupun karena campur tangan manusia. Pada saat ini bududaya ikan khususnya ikan mas telah berkembang pesat. Pusat dari produksi ikan mas tersebut adalah Sukabumi, Ciamis, Bogor, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Purwakarta dan Bandung (Afriyanto.1992). Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn) digolongkan ke dalam kingdom Animalia, filum Chordata, subfilum Vertebrata, kelas Actynopterygii,dan subkelas Teleostei. Ikan Mas (Cyprinus carpio) masuk dalam ordo Ostariophysi,subordo Cyprinoidea, family Cyprinidae, genus Cyprinus dan spesiesnya yaitu Cyprinus carpio Linn(Afriyanto.1992) Ikan mas menjadi dua golongan, yakni pertama, jenis-jenis ikan mas yang bersisik normal dan kedua, jenis ikan mas yang memiliki ukuran sirip memanjang.Berdasarkan fungsinya,ras-ras ikan mas yang ada di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama merupakan ras-ras ikan konsumsi dan kelompok kedua adalah ras-ras ikan hias. Ikan mas sebagai ikan konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yakni galur ikan mas bersisik penuh dan galur ikan mas bersisik sedikit. Kelompok galur ikan mas yang bersisik penuh adalah galur-galur ikan mas yang memiliki sisik normal, tersusun teratur dan menyelimuti seluruh tubuh. Galur ikan mas yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah ikan mas galur majalaya, ikan mas galur punten, ikan mas galur sinyonya dan ikan mas merah, sedangkan yang tergolong dalam galur ikan mas bersisik sedikit adalah ikan mas kaca, yang oleh petani di Tabanan biasa disebut dengan nama ikan mas gajah. Untuk kelompok galur ikan mas hias, beberapa di antaranya adalah mas kumpay, kaca, mas merah dan koi(Djarijah.2005). Morfologi Ikan Mas adalah Badan memanjang, sedikit pipih ke samping (compressed), mulut dapat disembulkan dan terletak di ujung tangan (terminal), dua pasang sungut (barbells) yang satu pasang diantaranya rudimenter. Sirip punggung atau dorsal memanjang ke belakang dengan bagian permukaannya memiliki jari-jari lemah mengeras, jari-jari sirip dubur yang pertama bergerigi, sisik besar dan sisik garis rusuk lengkap dan membentang dari belakang operkulum sampai pertengahan ujung batang ekor. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya. Ikan juga memiliki indra penglihatan, penciuman dan organ yang peka pada kulit dan sirip. Ikan mas yang berumur 3-4 tahun memiliki panjang 20-40 cm dengan berat tubuh 300-1000 gram dan pada umur 40 tahun, ikan ini dapat mencapai berat sekitar 25-30 kg(Djarijah.2005). Ikan Mas memiliki insang sebagai alat pernapasan. Insang berbentuk seperti selaput mirip daun dengan kapilernya berdinding sangat tipis sehingga pertukaran oksigen terjadi dengan mudah antara oksigen dalam darah dengan oksigen dalam air. Insang berperan sangat penting dalam homeostasis, bukan hanya karena fungsinya sebagai alat respirasi namun juga karena responsibilitasnya terhadap pengaturan pertukaran garam dan pengeluaran limbah-limbah yang mengandung nitrogen atau sekresi amonia. Insang memiliki epitel yang tipis sebagai barier untuk memudahkan pertukaran gas pada saat oksigen masuk dan karbondioksida keluar, namun hal ini menjadikan insang rentan terhadap infeksi dari hama-hama penyakit. Kerusakan struktur yang ringan sekalipun dapat sangat mengganggu pengaturan osmosis dan kesulitan pernafasan(Ghufran.2004). Ikan mas biasa hidup di perairan sungai atau danau yang berada pada ketinggian 150-1600 m di atas permukaan laut dengan pH 7-8, suhu optimal 20-25oC dan tergolong ke dalam kelompok Omnivora atau pemakan segala. Ikan mas dapat tumbuh cepat pada suhu antara 20-28oC. Bila suhu lingkungan lebih rendah, maka ikan akan mengalami penurunan pertumbuhan. Pertumbuhan ikan mas akan menurun dengan cepat apabila suhu berada di bawah 13oC bahkan pada suhu di bawah 5oC, dapat menyebabkan aktifitas makan terhenti. Pada kolam-kolam budidaya dengan suhu rata-rata 15-18oC, ikan mas dapat hidup dan tumbuh namun tidak dapat berkembang biak(Khairuman.2000). Amfibia mempunyai arti dapat hidup di dua habitat yang berbeda,pada masa membrional hidup di air dan pada masa dewasa hidup di darat.Hewan yang termasuk kelas amfibia antara lain katak rumah,katak sawah.salamander,dll.Kelas amfibia mencakup tiga bangsa yaitu apoda,urodela dan anura(katak).Ciri-ciri morfologi anura antara lain tubuh pendek,lebar dan kaku,kepala dan badan bersatu,tanpa leher dan ekor ,tungkai depan lebih kecil dan lebih pendek dibandingkan tungkai belakang.Contoh dari bangsa ini adalah Bufo sp. dan Rana sp.Tubuh katak terdiri atas kepala,badan serta empat anggota gerak .Dibagian kepala terdapat celah mulut,lubang hidung dan membrane tymphani.Pada bagian badan terdapat dua pasang kaki (kaki depan dengan empat jari dan kaki belakang dengan lima jari),lubang pengeluaran berupa kloaka(Tim Dosen Pembina.2013:30). IV. ALAT DAN BAHAN 1. Alat a. Papan seksi b. Pinset c. Jarum bertangkai d. Loupe e. Kertas tissue 2. Bahan a. Siput kebun(Acatina fulica) b. Udang(Cambarus sp.) c. Ikan mas(Crprinus carpio) d. Katak hijau(Rana sp.) V. CARA KERJA VI. HASIL PENGAMATAN 1. Siput Kebun(Acatina fulica) 1. Cangkang 2. Kaki muscular 3. Tentakel panjang 4. Tentakel pendek 5. Lubang genetalia 6. Mulus 2. Udang (Cambarus sp.) 1. Antenna 2. Antenula 3. Rostum 4. Cepalotorak 5. Mata bertangkai 6. Abdomen 7. Urropod 8. Telson 9. Kaki renang 10. Kaki jalan 3. Ikan mas(Cyprinus carpio) 1. rima oris, 2. hidung(fovea nasalis), 3. pina pectoralis, 4. pina dorsalis, 5. pina abdonalis, 6. pina caudalis, 7. sisik(skuama), 8. gurat sisi / linea lateralis. 4. Katak hijau (Rana sp.) 1.Mata 2.Hidung 3.Membrane timpani 4.Tungkai depan (estermitas anterior), 5.Brancium, 6.Antebracium, 7.Femur 8.Tungkai belakang (estermitas posterior) 9.Manus, 10.Digiti, 11.Kloaka 12.Persive pedes, 13. Cruss. VII. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini,kami akan mengamati mengenai keanekaragaman organisme hewan.Tujuan diadakannya percobaan ini adalah untuk mempelajari morfologi hewan invertebrate yang di wakilkan oleh udang dan siput,serta hewan bertulang belakang/vertebrata di wakilkan oleh ikan dan katak.Beberapa alat yang dibutuhkan diantaranya yaitu papan seksi ,pinset ,jarum bertangkai, loupe, dan kertas tissue.Sedangkan ,bahannya yaitu siput kebun(Acatina fulica),udang(Cambarus sp.),Ikan mas(Cyprinus carpio),Katak hijau(Rana sp.). Percobaan pertama,kami akan mengamati mengenai siput kebun(Acatina fulica).Langkah pertama yaitu meletakkan siput kebun pada papan seksi.Kemudian,mengamati bagian morfologinya sesuai dengan no urutnya.Lalu,menggambar morfologinya dan memberikan keterangan bagian-bagiannya.Berdasarkan pengamatan,kami memperoleh data bahwa morfologi siput kebun terdiri dari cangkang, muscular, tentakel panjang, tentakel pendek, lubang genetalia, dan mulus.Siput kebun(Acatina fulica) tercakup di dalam sub clasiss pulmonata dari clasiss gastropoda yang merupakan kelompok mollusca yang sangat besar. Siput darat berbeda dengan gastropoda lainnya, pertama, dalam hal pernapasan, ia sudah tidak memiliki ctenidia, yaitu semacam insang dan fungsinya telah diganti oleh bagian pillium yang tipis dan kaya dengan pembuluh pembuluh kapiler-kapiler darah, kedua mengenai system nervosium, ganglia yang utama terkumpul membentuk bangunan serupa cincin mengelilingi esgophagus, tanpa jaringan pengikat di dalamnya. Bentuk cangkang siput pada umumnya seperti kerucut dari tabung yang melingkar seperti konde. Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu kerucut disebut columella. Gelung terbesar disebut body whorl dan gelung kecil-kecil di atasnya disebut spire. Di antara bibir dalam dan gelung terbesar terdapat umbilicus, yaitu ujung culumella yang berupa celah sempit sampai lebar dan dalam. Apabila umbilicus tertutup, maka cangkang disebut imperforate.Siput kebun(Acatina fulica) termasuk keong darat yang pada umumnya mempunyai kebiasaan hidup di tempat lembab dan aktif di malam hari (nocturnal). Sifat nocturnal siput kebun(Acatina fulica) bukan semata-mata ditentukan oleh faktor gelap di waktu malam tetapi ditentukan oleh faktor suhu dan kelembaban lingkungannya. Untuk percobaan kedua,kami akan mengamati mengenai Udang (Cambarus sp.).Langkah pertama yaitu meletakkan udang pada papan seksi.Kemudian,mengamati bagian morfologi dari udang tersebut sesuai dengan no urutnya.Lalu,menggambar morfologinya dan memberikan keterangan bagian-bagiannya.Berdasarkan pengamatan,kami memperoleh data bahwa morfologi Udang (Cambarus sp.) terdiri dari antenna, antenula, rostum, cepalotorax, mata bertangkai, abdomen, urropod, telson, kaki renang, dan kaki jalan. Ciri-ciri morfologi udang yaitu mempunyai tubuh yang bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas yang dibungkus oleh kintin sebagai eksoskleton. Tiga pasang maksilliped yang terdapat dibagian dada digunakan untuk makan dan mempunyai lima pasang kaki jalan sehingga disebut hewan berkaki sepuluh (Decapoda). Tubuh biasanya beruas dan sistem syarafnya berupa tangga tali.Dilihat dari luar, tubuh udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan dan bagian belakang. Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnya terdiri dari bagian kepala dan dada yang menyatu. Bagian kepala tertutup kerapak, bagian perut terdiri dari lima ruas yang masing-masing ruas mempunyai pleopod dan ruas terakhir terdiri dari ruas perut, dan ruas telson serta uropod (ekor kipas). Tubuh udang mempunyai rostrum, sepasang mata, sepasang antena, sepasang antenula bagian dalam dan luar,tiga buah maksilipied, lima pasang cholae (periopod), lima pasang pleopod, sepasang telson dan uropod. Tubuh udang ditutupi oleh eksoskeleton yang terbuat dari kitin.Eksoskeleton ini merupakan bagian yang keras kecuali pada sambungan segmen-segmennya lunak dan tipis,sehingga memungkinkan untuk pergerakan.Tubuhnya terdiri atas chepalothorax(kepala dan dada bersatu) dan abdomen di bagian belakangnya.Bagian kepala mempunyai lima segmen,dada delapan buah segmen,abdomen enam buah segmen.Masing-masing dengan sepasang appendage yang bersatu di bagian ventral.Ruas-ruas chepalothorax ditutupi oleh penutup yang disebut karapax.Dibagian ujung kepala terdapat rostum(moncong).Sebelah bawah rostum di kedua sisinya terdapat mata majemuk dengan tangkai yang dapat digerakkan.Mulut terdapat diantara mandibula dan anus terbuka di bagian ventral pada bagian telson yang melebar di bagian ujung abdomen.Insang terletak di sebelah dalam pada kedua sisi karapax.Pasangan alat kelamin betina terbuka di bagian dasar dari pasangan ketiga kaki jalannya di daerah thorax.Sedangkan yang jantan terletak diantara pasangan kaki jantan yang kelima.Pada bagian kepala terdapat sepasang antenula endek dan sepasang antenna panjang,merupakan organ sensoris yang dapat digerakkan untuk menerima stimulus dari lingkungannya.Juga di bagian ini terdapat mandibula yang berfungsi untuk merobek makanan yang bergabung dengan bagian maxilla dan maxiliped.Pada bagian thorax terdapat pasangankaki jalan yang berfungsi untuk bergerak ,memegang makanan dan membersihkan permukaan tubuhnya.Pada bagian abdomen terdapat sepasang swimmeret yang membantu dalam respirasi dan membawa telur pada udang yang betina.Selain swimmeret ,di bagian ujung abdomen terdapat uropod yang melebar dengan telson membentuk paddle yang melebar pula dan berfungsi berenang dan melindungi telur Percobaan yang ketiga,kami akan mengamati mengenai Ikan mas (Cyprinus carpio).Langkah pertama yaitu meletakkan Ikan mas pada papan seksi.Kemudian,mengamati bagian morfologi dari Ikan mas tersebut sesuai dengan no urutnya.Lalu,menggambar morfologinya dan memberikan keterangan bagian-bagiannya.Berdasarkan pengamatan,kami memperoleh data bahwa morfologi Ikan mas (Cyprinus carpio) terdiri dari rima oris,hidung(fovea nasalis),pina pectoralis,pina dorsalis,pina abdonalis,pina caudalis,sisik(skuama),dan gurat sisi/linea lateralis.Secara umum,morfologi ikan mas adalah badannya memanjang, sedikit pipih ke samping (compressed), mulut dapat disembulkan dan terletak di ujung tangan (terminal), dua pasang sungut (barbells) yang satu pasang diantaranya rudimenter. Sirip punggung atau dorsal memanjang ke belakang dengan bagian permukaannya memiliki jari-jari lemah mengeras, jari-jari sirip dubur yang pertama bergerigi, sisik besar dan sisik garis rusuk lengkap dan membentang dari belakang operkulum sampai pertengahan ujung batang ekor. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya. Ikan juga memiliki indra penglihatan, penciuman dan organ yang peka pada kulit dan sirip. Ikan mas yang berumur 3-4 tahun memiliki panjang 20-40 cm dengan berat tubuh 300-1000 gram dan pada umur 40 tahun, ikan ini dapat mencapai berat sekitar 25-30 kg. Percobaan yang keempat,kami akan mengamati mengenai Katak hijau (Rana sp.).Langkah pertama yaitu meletakkan Katak hijau pada papan seksi yan sebelumnya telah di bius dengan alkohol.Kemudian,mengamati bagian morfologi dari Katak hijau tersebut sesuai dengan no urutnya.Lalu,menggambar morfologinya dan memberikan keterangan bagian-bagiannya.Berdasarkan pengamatan,kami memperoleh data bahwa morfologi Katak hijau (Rana sp.) terdiri dari mata, hidung, membrane timpani, tungkai depan (estermitas anterior), brancium, antebracium, femur, tungkai belakang (estermitas posterior) ,manus, digiti, kloaka, persive pedes, dan cruss.Mata yang dimiliki oleh katak hijau ini berada di samping kiri dan kanan yang jumlahnya satu pasang.Tungkai depan (estermitas anterior) yang dimiliki katak hijau ini umumnya lebih panjang dari , tungkai belakang (estermitas posterior).Jumlah dari jari-jari yang ada pada tungkai depan (estermitas anterior) dan tungkai belakang (estermitas posterior) secara berturut-turut adalah empat dan lima pasang.Seperti halnya manusia ,katak hijau juga mempunyai dua pasang telinga yang disebut membrane timpani.Fungsi dari telinga ini hampir sama dengan fungsi telinga pada manusia yaitu digunakan untuk indra pendengaran.Letak dari telinga ini biasanya berada di tepi samping.Selain itu,katak hijau ini juga memiliki telapak dan jari-jari juga yang dinamakan sebagai manus dan digiti.Kloaka berfungsi sebagai lubang ekskresi yang letaknya berada pada bagian belakang.Secara umum kulit dari katak berwarna cokelat kehitam-hitaman dan agak berlendir.Tetapi bagian bawahnya berwarna putih. VIII. KESIMPULAN 1.Kesimpulan 1. Siput kebun (Acatina fulica) mempunyai struktur morfologi yang terdiri dari cangkang,muscular,tentakel panjang,tentakel pendek,lubang genetalia,dan mulus. 2. Udang (Cambarus sp.) mempunyai struktur morfologi yang terdiri dari antenna,antenula,rostum,cepalotorax,mata bertangkai,abdomen,urropod,telson,kaki renang,dan kaki jalan. 3. Ikan mas (Cyprinus carpio) mempunyai struktur morfologi yang terdiri dari rima oris,hidung(fovea nasalis),pina pectoralis,pina dorsalis,pina abdonalis,pina caudalis,sisik(skuama),dan gurat sisi/linea lateralis. 4. Katak hijau (Rana sp.) mempunyai struktur morfologi yang terdiri dari mata, hidung, membrane timpani, tunkai depan (estermitas anterior), brancium, antebracium, femur, tungkai belakang (estermitas posterior) ,manus, digiti, kloaka, persive pedes, dan cruss. 2.Saran Untuk lebih memahami secara detail mengenai morfologi dari hewan invertebrate maupun hewan invertebrate sebaiknya para praktikan melakukan praktikum secara perkelompok. DAFTAR PUSTAKA Afriyanto, E dan E, Liviawati, 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Jakarta:Kanisius. Demarjati et al.1990.Morfologi Invertebrata dan Vertebrata .Jakarta:Tira Pustaka Djarijah Siregar, A. 2005. Pembenihan Ikan Mas. Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Djohar. 1986. Reproduksi Bekicot (Achatina fulica) dan Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Fast dan Laster.1992.Biologi.Jakaarta:Penerang Abadi Jaya Ghufran, M dan Kordi. 2004.Morfologi Ikan Mas.Jakarta:Penerbit Kanisius. Khairuman, A. 2000. Menanggulangi Penyakit Pada Ikan Mas dan Koi. Jakarta: Agromedia Pustaka. Rizal.2009. Morfologi Udang.Malang:UM Press. Sterrer.1986.Udang-udangan.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. Tim Dosen Pembina.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember:UNEJ Press. Titrawani.1996.Biologi Dasar Universitas:Morfologi Bekicot.Bogor:IPB Press.