Blogger Widgets LAPORAN JARINGAN PADA SEL HEWAN | RINI .alert { background: #DDE4FF; text-align: left; padding: 5px 5px 5px 5px; border-top: 1px dotted #223344;border-bottom: 1px dotted #223344;border-left: 1px dotted #223344;border-right: 1px dotted #223344;}

My Facebook

Facebook
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 23 Februari 2014

LAPORAN JARINGAN PADA SEL HEWAN

LAPORAN BIOLOGI ACARA III MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN Nama : Rini NIM : 130210103096 Kelas : Biologi Dasar C Kelompok : 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2013 I. JUDUL Mempelajari Jaringan Pada Hewan II. TUJUAN Setelah mempelajari praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan jaringan-jaringan penyusun pada hewan. III. DASAR TEORI Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan adalah histologi. Sedangkan cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi (Wikipedia, 2010). Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi dan spesifik, misalnya otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel jantung yang lain. Tubuh terdiri atas banyak lapis sel,dan dibedakan atas berbagai fungsi kegiatan hidup. Jumlah sel ribuan sampai milyaran.Sel –sel yang memiliki bentuk, susunan dan fungsi yang sama disebut jaringan (Wildan Yatim,1982:121). Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama(Waluyo,1993:17). Namun demikian ada pula sekelompok sel tumbuhan yang secara kesatuan membentuk seperti jaringan akan tetapi sebenarnya bukan jaringan tetapi koloni sel misalnya Volvox sp.(Lelono,2002:11) Ditinjau dari susunan kimianya jaringan tubuh manusia terdiri atas air 65-70%, protein 10%, lipid 10-15%, karbohidrat 10%, dan zat organik 5 %. Pada saat perkembangan embrio, jaringan muda (germlayers) berdiferensiasi dan spesialisasi menjadi empat macam jaringan utama. Berdasarkan fungsi dan strukturnya jaringan tubuh dikelompokkan menjadi empat jaringan dasar yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jeringan otot, dan jaringan saraf.(Waluyo,2006:35) Sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama disebut jaringan.pada garis besarnya,jaringandibagi menjadi 4 kelompok: 1. Jaringan epitel:susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel.Berdasarkan bentuk dan susunannya,jaringan epitel terdiri atas: a. Epitel pipih selapis(epitel squamosa biasa) b. Epitel kubus selapis c. Epitel kolumner(memanjang) (Tim Dosen Pembina.2013:11). Terdiri atas satu atau banyak lapisan sel yang menutupi permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ephitelium berasal dari lapisan eksoderm, mesoderm, dan endoderm. Dibagian luar luar tubuh epithelium membentuk lapisan pelindung, di bagian luar tubuh epithelium membentuk lapisan pelindung, di bagian dalam tubuh terdapat di sepanjang sisi organ, ( Wikipedia, 2010 ). Jaringan epitel dibuat dari sel- sel yang memadat yang terusun dalam lapisan pipih. Jaringan ini melapisi berbagai rongga dan tabung pada tubuh. Jaringan ini juga membentuk kulit yang membungkus tubuh(John Kimball.1990:111) Dahulu istilah epitel digunakan untuk menyebut selaput jernih yang berada di atas permukaan tonjolan anyaman penyambung di merah bibir (Epi: di atas; Thele: bibir). Istilah ini kini digunakan untuk semua jaringan yang melapisi suatu struktur dan saluran.Sifat umum: • Jaringan epitel terdiri dari sel dengan batas yang jelas • Terletak paling luar maka sebagai proteksi • Susunannya rapat satu sama lain, maka disebut jaringan seluler • Di saluran selain proteksi juga untuk akses transportasi misanya alveolus, usus halus • Bentuknya bervariasi bergantung dari letak maupun perannya (Mariam, 2010) Jaringan epitel adalah selapis atau beberapa lapis sel yang membatasi permukaan tubuh, saluran dan rongga tubuh. Mereka juga membentuk kelenjar dengan cara invaginasi(eksorin) atau setelah terbentuk kelenjar lalu hubungan dengann permukaan terputus(endokrin). Kelenjar merupakan devirat epitel dan sel-selnya mengeluarkan substansi spesifik(Lelono,2002:17). Jaringan epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih. Jaringan ini melapisi berbagai rongga dan tabung dalam tubuh. Secara embriologi, Jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm, atau endoderm. Dibagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada bagian dalam tubuh jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ. Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dengan lingkungannya, baik disebelah luar maupun disebelah dalam seperti diding usus, pembuluh darah.Melihat strukturnya, biasanya jaringan epitel membentuk suatu lapisan dengan sel-sel yang rapat dengan zat antarsel yang sedikit. Sel-sel epitel biasanya melekat pada membran basal, yaitu suatu lapisan yang memisahkan dengan jaringan di bawahnya.(Waluyo,2006:35) Macam-macam jaringan epitel : a. Epitel selapis Epitel selapis mempunyai berbagai bentuk, yakni sebagai berikut: (Waluyo,2006:38) 1. Epitel selapis gepeng(epitel skuamosa) Epitel selapis gepeng(epitel skuamosa) terdapat pada pembuluh darah, selaput rongga tubuh, alveolus,dinding luar kapsula bowman dalam ginjal, dan selaput gendang telinga. 2. Epitel selapis kubus Epitel selapis kubus terdapat pada daerah yang terjadi transport ion seperti pada tubulus ginjal, kelenjar keringat, dan beberapa saluran kelenjar. 3. Epitel selapis silindris Epitel selapis silindris terdapat pada saluran kelenjar, kandung empedu, dan duktus papilaris. 4. Epitel selapis silindris bersilia Silia merupakan juluran halus sitoplasma dari permukaan lumen dan silia hanya dapat bergerak ke satu arah. Epitel ini melapisi tuba uterina dan saluran pernafasan. b. Epitel berlapis 1. Epitel berlapis gepeng Epitel berlapis gepeng bentuk gepeng hanya pada lapisan permukaannya, sedangkan paling basal berbentuk kubus atau silindris, dan diatas kubus berbentuk polyhedral yang makin ke atas makin pipih. 2. Epitel berlapis kubus Epitel berlapis kubus tidak banyak ditemukan dalam tubuh, misalnya pada dinding anthrum folliculi ovarii. 3. Epitel silindris bertingkat Epitel silindris bertingkat banyak ditemukan pada sistem reproduksi pria yaitu lumen epididimis, vas diferens, kelenjar postrat. c. Epitel transisional Bentuk sel-sel perantaraepitel gepeng dan epitel kubus. Bentuk sel lonjong atau kubus menggepeng, terdiri atas beberapa lapis sel saja. d. Epitel kelenjar 2. Jaringan Ikat;letak selnya berjauhan.Berdasarkan bentuknya,jaringan ikat dibagi menjadi: a. Jaringan ikat longgar b. Jaringan ikat padat c. Jaringan lemak d. Jaringan rawan e. Tulang d. Darah (Tim Dosen Pembina.2013:11). Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, di bentuk oleh sel dalam jumlah sedikit. Terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matriks, secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Sel-sel tersebut mensulesir matriks dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya. Jaringan konektif ini mampu menyokong dan merupakan bagian yang dapat menunjang tubuh secara bersama. Berbeda dengan epitelium, sel pada jaringan ini tampak terpisah dengan substansi interseluler diantara sel-selnya. (Fida Rachmadiarti, dkk, 2007:197) Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisasn mesoderm. Perbedaan jaringan epitel dengan jaringan ikat adalah sel-selnya lebih berjauhan dan substansi antar selnya banyak. Macam-macam jaringan ikat adalah jaringan ikat padat, jaringan ikat longgar, jaringan lemak, jaringan rawan, tulang, dan darah. Jaringan ikat padat mempunyai matriks yang mengandung serabut kolagen dan mempunyai banyak serat-serat tiap unit volumenya. Ditemukan pada dermis, tunica submucosa saluran pencernaan. Pada jaringan ikat longgar, substansi antar selnya bersifat semi-olid yang dipisahkan oleh serat-serat kolagen dan elastin. Ditemukan di bawah kulit, saluran pencernaan, penyokong sel sekresi kelenjar. Jaringan elastis dapat ditemukan pada organ yang dapat berubah bentuk seperti pembuluh darah. Tulang merupakan jaringan yang sangat keras karena zat antar selnya mengandung kalsium fosfat. Didalam matriks terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh daraah. Sel tulang terletak dalam ruang yang disebut kanalikuli. Satu osteon terdiri atas sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanalis haversi.pada darah terdapat zat antar sel yang disebut plasma darah. Ada tiga macam sel darah yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit(Waluyo,2006:43) Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabut disebut matriks. Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi: a. Jaringan ikat longgar (Jaringan Ikat Areolar) Ciri-cirinya yaitu: Sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis, serabutnya longgar.Banyak ditemukan adanya substansi dasar dan cairan jaringan.Jaringan ikat longgar banyak mengandung sel pengembara seperti makrofag, selmast dan sel yang tidak berdeferensiasi.Jaringan ini banyak dijumpai pada pembuluh darah, saraf, diantara berkas otot, di bawah epitel. Fungsi jaringan ini sebagai pengisi, penunjang dan bantalan, membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf b. Jaringan ikat padat Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagenyang berwarna putih. Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamendan tendon.Jumlah serabut lebih banyak dari sel dan matrik.Jaringan ikat padat dibagi menjadi 2, antaralain: • Jaringan Ikat Padat Teratur, mengandung terutama serabut kolagen. Serabut kolagen paling banyak dan tersusun saling menyilang. Populasi sel yang utama adalah fibroblast. Banyak dijumpai pada organ seperti : kapsula paru-paru, kapsula hati, ginjal, limpa, testis, fasia, aponeurosa, perikardium dan dermis. • Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur, terdapat dua bentuk tergatung macam serabutnya. Pada tendon dan ligamen mayoritas kolagen sedangkan pada ligamentum nukhe serabut elatis yang utama. 3. Jaringan Otot:selnya memanjang berbentuk serabut.Ada 3 macam jaringan otot: a. Otot polos b. Otot bergaris lintang c. Otot jantung (Tim Dosen Pembina.2013:11). d. Jaringan otot sebagian besar sel-selnya berbentuk serabut-serabut dengan ukuran panjang bervariasi. Pada mamalia terdapat tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka, otot polos, otot jantung. (Waluyo,2006:53) e. Otot rangka(otot lurik) merupakan otot sadar artinya bekerja menurut kemauan. Mempunyai inti banyak (multinukleat) dan mempunyai lurik yang arahnya longitudinal dan melintang. Otot lurik melekat pada rangka dan membantu gerakan rangka dan tubuh. Jumlahnya kira-kira 40% dari seluruh berat tubuh. Secara anatomi sebuah otot dibangun oleh sejumlah besar serabutotot. Tiap serabut otot merupakan unit dasar dari otot yang bentuknya silindris dengan panjang beberapa sentimeter.Panjang serabut oto tentu saja berbeda-beda. Tiap serabut otot disatukan satu sama lain dengan jaringan ikat. Di antara serabut-serabut otot terdapat banyak pembuluh darah. Pada serabut otot terdapat pula ujung-ujung saraf motorik(eferen). Struktur serabut otot dapat dilihat langsung dengan mikroskop fase kontras atau dengan mikroskop biasa setelah dibuat preparat berwarna. Tiap serabut otot merupakan sel dengan banyak inti(multinukleat) yang terdiri dari bahan setengah cair sarkoplasma yang berisi sejumlah serabut yang sangat halus yang disebut miofibril yang diameternya antara 10 sampai 100 mikron. Selaput yang membungkus sebuah serabut otot (sel otot) disebut sarkolema, dibawah sarkolema terdapat sejumlah inti yang tersebar pada serabut otot. Miofibril merupakan elemen yang kontraktil, letaknya memanjang sepanjang serabut otot. Miofibril meruakan unit yang kontraktil yaitu mampu berkontraksi dan relaksasi(Winatasasmita,1986:144) f. Otot polos terdiri atas sel panjang, dan tidak bergaris melintang atau tidak bercorak atau involunter.Sel otot polos berbentuk fusiform (gelendong) yaitu bagian sel bagian tengah lebar dan meruncing pada kedua ujungnya(Waluyo,2006:57). g. Otot polos terdapat pada visera, terutama pada dinding visera berongga(kecuali jantung), dindind saluran(aluran darah, saluran kelenjar, dll), kulit, iris, dan ligamentum latum uteri(Waluyo,2006:60). h. Sel otot jantung kurang lebih pararel satu dengan yang lainnya. Satu ciri yang dapat membedakan dan unik dari otot jantung adalah adanya garis gelap-gelap melintang yang melintasi rantai sel-sel jantung dengan interval yang tidak teratur. Letak otot jantung hanya di jantung. No. Perbedaan Otot Rangka Otot Polos Otot Jantung A. Potongan membujur 1. Bentuk Silinder panjang Gelondong kecil, sel fusiform Sel memanjang yang bercabang dan berkesinambungan 2. Ukuran Sangat panjang dan uniform Kecil dan bervariasi Panjang tidak bervariasi 3. Gurat atau garis Sangat jelas Tidak ada Ada 4. Inti Banyak gepeng dekat membran sel Tunggal ditengah, lonjong Satu atau lebih ditengah 5. Disku interkalaris Tidak ada Tidak ada Ada B. Potongan melintang Bulatan seragam, inti banyak ditepi Berbagai ukuran, inti di tengah Bulatan hampir seragam, inti di tengah C. Terhadap rangsangan Cepat Lambat Lambat D. Gerakan Sadar Tidak sadar Tidak sadar E. Serabut kontraktil Heterogen Homogen Heterogen F. Saraf yang mengontrol Non otonom Saraf otonom Otonom (otomatis) G. Timbul lelah Ya Tidak Tidak H. Letak Pada tulang Visceral kecuali jantung Pada jantung i. (Waluyo,2006:63) Jaringan otot membantu saat kontraksi dan relaksasi, terdiri atas jaringan otot polos, jaringan otot lurik dan jaringan otot jantung. Otot lurik juga disebut otot rangka. Aktivitas ini termasuk gerak somatic, atau gerak pernafasan, sistem saraf. Otot polos atau otot pernafasan, yang berhubungan dengan saraf autonomy, ini ditemukan pada organ dalam. Otot jantung, mempunyai ciri khusus daripada otot lurik dan otot polos, yaitu otot ini mampu bekerjasama dalam jaringan kerja pada lapisan jaringan otot atau di dalam suatu jaringan tertentu. a. Otot polos Otot polos terdiri atas sel yang panjang dan tidak bergaris melintang, masing- masing dibungkus oleh lamina basalis dan jalinan serat retikulin. Kedua komponen terakhir berfungsi menggabungkan kekuatan yang dibangkitkan oleh setiap serat otot polos menjadi semacam aksi bersama. Setiap sel otot polos memiliki inti tunggal di pusat bagian sel yang lebar. b. Otot lurik Otot lurik juga disebut sebagai otot rangka yang terdiri atas serat-serat otot, berkas- berkas sel yang sangat panjang, selindris dan berinti banyak. Inti yang banyak terjadi akibat peleburan mioblas mononukleus embrional. Inti lonjong umumnya terletak pada tepi sel di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas membantu dalam membedakan otot rangka dari otot jantung dan otot polos yang keduanya memiliki inti di tengah. c. Otot jantung Sel otot jantung membentuk tautan rumit diantara cabang- cabangnya yang terjulur. Sel di dalam rantai demikian seringkali bercabang dua atau bercabang dan bersambung dengan sel dari rantai berdekatan. Akibatnya jantung terdiri atas berkas- berkas sel yang teranyam erat sedemikian rupa, sehingga menimbulkan suatu gelombang kontraksi khusus yang mengarah pada pemerasan isi ventrikel jantung. Sel otot jantung memperlihatkan pola pita bergaris melintang yang sama dengan yang sama dengan pola melintang pada rangka. Ciri yang dapat membedakan dan unik dari otot jantung ialah adanya garis- garis gelap melintang yang melintasi rantai sel- sel dengan interval yang tidak teratur. (Fida Rachmadiarti, dkk, 2007: 198-202) 4. Jaringan saraf:terdiri atas neutron dan neugrolia (Tim Dosen Pembina.2013:11). Jaringan saraf berfungsi untuk melakukan koordinasi dari tubuh karena kemampuannya mengantar impulssaraf yang berasal dari rangsangan.Secara struktural jaringan saraf terdiri atas dua golongan yaitu sel saraf atau neuron dan sel glia atau neuroglia(Waluyo,2006:64). Terdapat 3 macam sel saraf: a. Sel Saraf Sensorik Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang. b. Sel Saraf Motorik Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor. c. Sel Saraf Penghubung Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain. Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ. Jaringan syaraf dibentuk oleh sel-sel syaraf (neuron). Neuron terdiri atas: dendrite, badan sel dan neurit (Sumarjito, 2007). IV. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Mikroskop 2. Bahan Berupa preparat awetan jaringan epithelium , ikat , otot , dan saraf. V. CARA KERJA VI. HASIL PENGAMATAN a. Gambar Epitelium Hasil pengamatan gambar sel epitelium Keterangan b. Gambar Ikat Hasil pengamatan gambar sel epitelium Keterangan c. Gambar Otot Hasil pengamatan gambar sel epitelium Keterangan d. Gambar bahan d Hasil pengamatan gambar sel epitelium Keterangan VII. PEMBAHASAN Jaringan penyusun hewan dibedakan menjadi empat kelompok yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan epitel susunan selnya rapat sehingga tidak ada ruang antar sel. Berdasarkan bentuknya jaringan epitel dibagi menjadi jaringan epitel pipih selapis, epitel kubus selapis,epitel silindris selapis, epitel selapis silindris bersilia, epitel pipih berlapis, epitel kubus berlapis, epitel silindris bertingkat, epitel transisional, epitel kelenjar. Jaringan ikat adalah jaringan yang letak sel nya berjauhan. Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat dibagi menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan rawan, tulang, darah. Jaringan otot adalah jaringan yang bentuk sel penyusunya memanjang berbentuk serabut. Ada tiga macam jaringan otot yaitu otot polos, otot luri, dan otot jantung. Jaringan saraf adalah jaringan yang terdiri dari neuron dan neuroglia. Pada praktikum kali ini kami mengamati beberapa preparat awetan jaringan ikat, jaringan otot, penampang melintang akar, batang, dan daun. Jaringan ikat yang diamati ada tiga macam yaitu jaringan ikat padat teratur, jaringan ikat padat tidak teratur, dan jaringann ikat kendur.jaringan otot yang diamati juga ada tiga yaitu jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan. Sekelompok sel yang memiliki fungsi dan bentuk yang sama disebut jaringan.Dalam praktikum ini, membahas tentang jaringan hewan menggunakan 4 preparat yang berbeda. 1. Jaringan Epitel Jaringan Epitel terdiri atas satu atau banyak lapisan sel yang menutupi permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ephitelium berasal dari lapisan eksoderm, mesoderm, dan endoderm. Dibagian luar luar tubuh epithelium membentuk lapisan pelindung, di bagian luar tubuh epithelium membentuk lapisan pelindung, di bagian dalam tubuh terdapat di sepanjang sisi organ. a. Epitel selapis Epitel selapis mempunyai berbagai bentuk, yakni sebagai berikut: 1. Epitel selapis gepeng(epitel skuamosa) Epitel selapis gepeng(epitel skuamosa) terdapat pada pembuluh darah, selaput rongga tubuh, alveolus,dinding luar kapsula bowman dalam ginjal, dan selaput gendang telinga. 2. Epitel selapis kubus Epitel selapis kubus terdapat pada daerah yang terjadi transport ion seperti pada tubulus ginjal, kelenjar keringat, dan beberapa saluran kelenjar. 3. Epitel selapis silindris Epitel selapis silindris terdapat pada saluran kelenjar, kandung empedu, dan duktus papilaris. 4. Epitel selapis silindris bersilia Silia merupakan juluran halus sitoplasma dari permukaan lumen dan silia hanya dapat bergerak ke satu arah. Epitel ini melapisi tuba uterina dan saluran pernafasan. b. Epitel berlapis 1. Epitel berlapis gepeng Epitel berlapis gepeng bentuk gepeng hanya pada lapisan permukaannya, sedangkan paling basal berbentuk kubus atau silindris, dan diatas kubus berbentuk polyhedral yang makin ke atas makin pipih. 2. Epitel berlapis kubus Epitel berlapis kubus tidak banyak ditemukan dalam tubuh, misalnya pada dinding anthrum folliculi ovarii. 3. Epitel silindris bertingkat Epitel silindris bertingkat banyak ditemukan pada sistem reproduksi pria yaitu lumen epididimis, vas diferens, kelenjar postrat. c. Epitel transisional Bentuk sel-sel perantaraepitel gepeng dan epitel kubus. Bentuk sel lonjong atau kubus menggepeng, terdiri atas beberapa lapis sel saja. d. Epitel kelenjar 2.Jaringan Ikat Pada praktikum kali ini kami mengamati beberapa preparat awetan jaringan ikat. Jaringan ikat yang diamati ada tiga macam yaitu jaringan ikat padat teratur, jaringan ikat padat tidak teratur, dan jaringann ikat kendur. Dengan perbesaran 40 kali terlihat bahwa pada jaringan ikat padat teratur, terdapat serabut kolagen, fibroblast, dan serabut elastin. Jaringan ini mengandung serabut-serabut dengan orientasi yang teratur. Serabut kolagen paling banyak dan tersusun saling menyilang. Fibroblast berfungsi untuk mensintesis matriks ekstraseluler seperti serabut kolagen, serabut elastis dan zat-zat amorf, selain itu ia berperan pengikat matriks ekstraseluler untuk membentuk jaringan dan mempercepat penyembuhan luka dan merupakan sel penyusun jaringan ikat longgar yang berfungsi untuk sekresi dansintesis protein pada serabut. Bentuk fibroblast bervariasi. Pada jaringan ikat padat teratur. Fibroblast tampak berbentuk fusiformis diantara serabut-serabut jaringan, cirinya adalah: Paling banyak dalam jumlah. Bentuk memanjang, inti Runcing, Sitoplasma pucat, inti lonjong, seperti gelendong. Aktif pada hewan muda, pada dewasa kurang aktif (fibrosit). Fungsi biologik fibroblast adalah berdifferensiasi untuk mensintesis dan mensekresikan matriks ekstraseluler. Sintesis dan sekresi fibroblast mencakup kolagen, fibronektin, glikoprotein dan proteoglikan. Fibroblast membantu mensintesis glikokonyugat ekstraseluler. Fibroblast memiliki banyak mikrofilamen aktin serta mikrotubul. Preparat jaringan ikat yang kami amati terdiri dari jaringan ikat padat teratur, jaringan ikat padat tidak teratur, dan jaringan ikat longgar. Hasil pengamatan menunjukkan letak sel pada jaringan ikat padat berjauhan. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya ruang antar sel pada jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur. Berdasarkan hasil pengamatan, perbedaan jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur terletak pada letak komponen selnya. Jaringan ikat padat teratur memiliki sel yang letaknya teratur dan padat meskipun ada ruang antar sel. Jaringan ikat padat tidak teratur memilki sel yang letaknya tidak beraturan. Namun, berbeda dengan jaringan ikat longgar (kendur), letak sel-selnya sangat berjauhan dan dipisahkan oleh serat-serat. Pada hasil pengamatan ditunjukkan adanya kolagen dan fibrosa pada jaringan ikat kendur. 3.Jaringan Otot Pengamatan ketiga menggunakan preparat jaringan otot dengan perbesaran 400 kali.Hasil pengamatan menunjukkan otot jantung bentuknya memanjang, bercabang tapi berkesinambungan, bergaris-garis, inti selnya satu atau lebih dan letaknya ditengah. Hal ini sesuai dengan apa yang telah disampaikann pada dasar teori. Preparat yang otot jantung yang kami amati telah diberi warna merah dan ketika diamati dibawah mikroskop terlihat warna merah, putih, dan bintik hitam. Warna merah adalah sitoplasma yang terlihat tidak polos melainkan terdapat garis-garis, ini menunjukkan jaringan otot jantung yang bergaris-garis. Warna putih menunjukkan ruang antar sel sekaligus sebagai bukti bahwa otot jantung bercabang. Artinya, warna putih tersebut merupakan ruang antar sel yang terbentuk akibat percabangan otot jangtung. Bintik hitam yang terlihat pada setiap sekat tidak pasti, terkadang 1 atau bahkan lebih, namun letak bintiknya selalu ditengah. Bintik hitam tersebut menunjukkan nukleus. Otot polos berbentuk seperti spindle. Bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah. Kontraksi otot polos lebih lambat dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Membran plasmanya disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron. 4.Jaringan Saraf Pengamatan terakhir menggunakan preparat jaringan saraf dengan perbesaran 40 kali.Jaringan syaraf merupakan jaringan dasar yang terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi . Sel syaraf yang dinamakan sel neuron berbeda dengan sel-sel dari jaringan dasar lainnya karena adanya tonjolan-tonjolan yang panjang dari badan sel. Sel syaraf dibedakan menjadi badan sel, dendrit dan neurit. Yang dimaksud dengan badan sel adalah bagian sel syaraf yang mengandung inti dan sitoplasma. Dendrit adalah merupakan tonjolan-tonjolan dari badan sel syaraf yang bercabang-cabang sebagai pohon sehingga memperluas permukaan sel syaraf. Axon berbeda dengan tonjolan yang dinamakan dendrit, Axon merupakan tonjolan yang hanya terdapat sebuah dan berfungsi merambatkan impuls yang meninggalkan badan sel. VIII. KESIMPULAN 1.Kesimpulan Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa: a. Jaringan pada hewan dibagi menjadi empat kelompok yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. b. Jaringan epitel terdiri dari epitel piph selapis, epitel kubus selapis dan epitel kolumner. c. Jaringan ikat dibedakan mejadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan rawan, tulang dan darah. d. Jaringan otot dibedakan menjadi otot polos, otot jantung dan otot lurik. e. Dan jaringan saraf dibedakan menjadi badan sel, dendrit dan neurit. 2.Saran Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maximal. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan microskop pengaturan fokus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan. DAFTAR PUSTAKA Kimball, John. 1990. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga Lelono, A. 2002. Petunjuk Praktikum Biologi Umum(Fisika dan Kimia).Jember: Universitas Jember Rachmadiarti, Fida, dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa University Press Tim Dosen Pembina. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: FKIP Universitas Jember Yatim, Wildan. 1987. Biologi Modern- Biologi Sel. Bandung: Tarsito Waluyo, J. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember Waluyo, J. 1993. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember: Universitas Jember Winatasasmita,D. 1986. Buku Materi Pokok Fisiologim Hewan dan Tumbuhan. Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud Internet Mariam. 2013. JARINGAN HEWAN(http://www.scribd.com/doc/34676631/JARINGAN-HEWAN (diakses tanggal 8 April 2013) Wikipedia.2013. Devinisi jaringan.http://www.wikipedia 2013.(diakses tanggal 10 November 2013) Wikipedia,2013. Macam-macam jaringan hewan dan jaringan tumbuhan.http://www.wikipedia 2013.(diakses tanggal 10 November 2013)