Setiap makhluk hidup baik manusia, hewan dan
tumbuhan pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan.Karena tumbuh dan
berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup.Pertumbuhan dan perkembangan
sendiri berjalan seiring.Bedanya, pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif,
sedangkan perkembangan tidak.Manusia juga mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.Perkembangan manusia
dimulai dari bayi hingga dewasa.Bahkan, ketika kita masih di dalam kandungan,
kita juga mengalami perkembangan.Pada masa bayi, tumbuh kembang berlangsung
sangat cepat.Tidak hanya otak yang berkembang pesat, namun juga perkembangan
fisik belangsung cepat.Perkembangan pada manusia, dibedakan menjadi
perkembangan fisik dan psikis.Perkembangan fisik dimulai ketika kita masih
bayi.Seperti, bertambahnya berat dan tinggi badan.Sedangkan, perkembangan
psikis, adalah perkembangan pada segi emosi, sifat, maupun tingkah
laku.Perkembangan fisik dapat dilihat dan diukur. Sedangkan,perkembangan psikis
dapat dilihat dengan mengamati perilaku dan kemampuan.
Perkembangan
fisik dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti makanan, keturunan dan
lain-lain.Sedangkan perkembangan psikis dipengaruhi oleh faktor internal
seperti keluarga maupun lingkungan.Apabila seorang anak hidup dari keluarga
yang berakhlak baik. Anak itu pun akan berakhlak baik dan lebih sabar dalam
menghadapi persoalan. Dan apabila seorang anak hidup di tengah keluarga yang
tidak baik, maka hal itu akan mempengaruhi kepribadian anak. Anak itu akan
memiliki kepribadian yang kurang baik tentunya. Lingkungan juga sangat
mempengaruhi.Selain lingkungan keluarga, lingkungan sekitar juga memiliki peran
yang besar.Jika anak berada di lingkungan yang baik. Anak akan tumbuh menjadi
individu yang baik. Dan
Fisik menurut bahasa adalah
tubuh manusia yang kasat mata dan memiliki lima panca indera. Jadi, Perkembangan
fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja.Perubahan-perubahan ini meliputi,
perubahan ukuran tubuh, perubahan ciri kelamin utama (primer) dan ciri kelamin
kedua (sekunder).Perkembangan fisik dapat diukur dan dilihat, seperti bertambah
berat, tinggi dan perubahan hal fisik lainnya.Sedangkan perkembangan psikis
berasal dari kata psikis yang artinya adalah jiwa manusia.Jadi, perkembangan
psikis adalahperubahan yang terjadi pada jiwa, pikiran, dan emosi seseorang
menjadi lebih matang atau dewasa dalam menghadapi kehidupan.Yang berbeda ketika
masa kanak-kanak.Perkembangan psikis tidak bisa diukur maupun dilihat secara
langsung.Tapi, dapat dilihat dari tingkah laku dan kemampuan.Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan fisik adalah asupan makanan atau gizi dalam
makanan. Misalnya, seorang anak yang pola makannya tidak teratur serta makan
makanan yang tidak terpola dengan baik gizinya, maka akan mengalami kurang gizi
dan gangguan dalam pertumbuhannya. Sebaliknya, apabila seorang anak makan
dengan teratur dan dengan porsi yang tepat dan bergizi, maka akan tumbuh dengan
baik dan sehat. Selain makanan, perkembangan fisik juga dipengaruhi oleh faktor
keturunan.Contohnya, seorang anak terlahir dari orang tua yang berbadan
tinggi. Maka kelak, sang anak akan berbadan tinggi pula. Karena diwarisi sifat
tinggi oleh salah satu atau kedua orang tuanya.Faktor emosional yang
berkaitan dengan gangguan emosional yang dialami selama perkembangannya.Faktor
jenis kelamin, dimana laki-laki cenderung memiliki ukuran lebih tinggi dan
lebih berat disbanding wanita.Dan faktor kesehatan.Sementara, faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan psikis adalah kecerdasan emosional dan spiritual masing-masing individu.
Kecerdasan emosional berkaitan dengan emosi, perasaan, pikiran.Sedangkan kecerdasan
spiritual berhubungan dengan keyakinan, dan agama.Inilah gambaran dari
perkembangan psikis pada remaja.Setiap remaja akan mengalami problematika
psikis tersendiri yang berkaitan dengan perkembangan fisiknya.Di antara
perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa
remaja adalah pertumbuhan tubuh.Perubahan-perubahan fisik itu menyebabkan
kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada dirinya sendiri. Remaja yang tengah
memasuki masa pubertas berkeinginan besar untuk mencari jati diri, konsep dan
nilai-nilai hidup dan mengeksplorasi berbagai pengalaman.Jadi, bias dikatakan
perubahan psikologis muncul akibat terjadinya perubahan fisik pada remaja.
Setelah
memahami pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik dan
psikis, berikut adalah ciri-cirinya.Pada masa remaja terjadi perubahan fisik
yang cepat, termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk
mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan
ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut :
1.
Tanda-tanda seks primer, yaitu
yang berhubungan langsung dengan organ seks.
a.
Terjadinya mimpi basah pada
remaja laki-laki.
b.
Terjadinya haid pada remaja
perempuan (menarche)
2.
Tanda-tanda seks sekunder,
yaitu pertumbuhan yang melengkapi kematangan individu sehingga tampak sebagai
lelaki atau perempuan.
Pada anak perempuan :
1.
Pertumbuhan tulang-tulang
(badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang.)
2.
Pertumbuhan payudara.
3.
Tumbuh bulu halus berwarna
gelap di kemaluan.
4.
Mencapai pertumbuhan tinggi
badan yang maksimum.
5.
Bulu kemaluan menjadi keriting.
6.
Menstruasi atau haid.
7.
Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Pada anak laki-laki :
1.
Pertumbuhan tulang-tulang.
2.
Testis membesar.
3.
Tumbuh bulu kemaluan yang
halus, lurus dan berwarna gelap.
4.
Awal perubahan suara.
5.
Ejakulasi (Keluarnya air mani)
6.
Bulu kemaluan menjadi keriting.
7.
Pertumbuhan tinggi badan
menjadi tingkat maksimum.
8.
Tumbuh rambut-rambut halus di
wajah.
9.
Tumbuh bulu ketiak.
10.
Akhir perubahan suara.
11.
Rambut-rambut di wajah
bertambah tebal dan gelap.
12.
Tumbuh bulu di dada.
ciri-ciri perkembangan psikis pada remaja.
1.
Pertumbuhan fisik semakin
dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula
2.
Kematangan seksual berimplikasi
kepada dorongan dan emosi-emosi baru
3.
Munculnya kesadaran terhadap
diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya
4.
Kebutuhan interaksi dan
persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis
5.
Munculnya konflik-konflik
sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah
mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri
6.
Timbulnya kecanggungan bagi
remaja karena ia harus menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan fisik
yang terjadi