Blogger Widgets LAPORAN EKOSISTEM | RINI .alert { background: #DDE4FF; text-align: left; padding: 5px 5px 5px 5px; border-top: 1px dotted #223344;border-bottom: 1px dotted #223344;border-left: 1px dotted #223344;border-right: 1px dotted #223344;}

My Facebook

Facebook
Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 23 Februari 2014

LAPORAN EKOSISTEM


LAPORAN BIOLOGI ACARA XI MENGENAL EKOSISTEM Nama : Rini NIM : 130210103096 Kelas : Biologi Dasar C Kelompok : 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2013 I. JUDUL Mengenal Ekositem II. TUJUAN Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem dan kedudukannya dalam ekosistem. III. DASAR TEORI Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem. 1. Susunan Ekosistem Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut. a. Komponen autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau(Hickmann.1998). b. Komponen heterotrof(Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba(Hickmann.1998). c. Bahan tak hidup (abiotik) Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara,sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan,atau lingkungan tempat hidup(Hickmann.1998). d. Pengurai (dekomposer) Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur(Hickmann.1998). 2. Macam-macam Ekosistem Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut. a. Ekosistem darat Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut. 1. Bioma gurun Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular,kadal, katak, dan kalajengking(Solomon.1999). 2. Bioma padang rumput Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala,gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular(Solomon.1999). 3. Bioma Hutan Basah Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relative banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar,suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu(Solomon.1999). 4. Bioma hutan gugur Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing,burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak)(Solomon.1999). 5. Bioma taiga Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam,ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur(Solomon.1999). 6. Bioma tundra Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya,tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam(Solomon.1999). b.Ekosistem Air Tawar Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut. Adaptasi tumbuhan Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis(Tjitrosoepomo.1998). Adaptasi hewan Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat(Tjitrosoepomo.1998). Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup. 1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme(Kwan and Lam.2003). 2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut. a. Plankton terdiri alas fitoplankton dan zooplankton,biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air(Kwan and Lam.2003). b. Nekton yaitu hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan(Kwan and Lam.2003). c. Neuston yaitu organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air(Kwan and Lam.2003). d. Perifiton merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong(Kwan and Lam.2003). e. Bentos ialah hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas,misalnya cacing dan remis(Kwan and Lam.2003). Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai. 1. Danau Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari.Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin.Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut. a.Daerah litoral Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal.Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat(khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi,reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau(Barnes.1992). b. Daerah limnetik Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi.Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan(Barnes.1992). c. Daerah profundal Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba(Barnes.1992). d. Daerah bentik Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati(Barnes.1992). Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut : a. Danau Oligotropik Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme,dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun(Sumardia.1996). b. Danau Eutropik Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.Pengkayaan danau seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau(Sumardia.1996). 2. Sungai Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air(Sumardia.1996). c. Ekosistem air laut Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang. 1. Laut Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik(Raven.2002). Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal. 1. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut. a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat. b. Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter. c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m d. Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m) (Raven.2002). 2. Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut. a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m. b.Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman 200-1000 m.Hewannya misalnya ikan hiu. c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita. d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini. e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif(Raven.2002). 2. Ekosistem pantai Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut(Raven.2002). Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut. 1. Formasi pes caprae Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan),dan Scaeuola Fruescens (babakoan) (Raven.2002). 2. Formasi baringtonia Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia,Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina.Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah:Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus(Raven.2002). 3. Estuari Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam,ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing,kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air(Raven.2002). 4. Terumbu karang Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora(Raven.2002). Kualitas hidup pada lingkungan alamiah akan terjadi keseimbangan ekosistem jika tidak diganggu oleh proses konversi energinya.Suatu ekosistem mempunyai kemampuan untuk mempertahankan kondisi seimbang seperti semula,bila tidak mempunyai gangguan dari luar.Kemampuan untuk tetap stabil disebut stabilitas.Pada ekosistem yang terbuka materi dan energy akan terus mengalami konversi dan transformasi namun tetap menjaga keseimbangannya.Lingkungan yang mampu menjaga keseimbangannya sendiri di sebut lingkungan yang memiliki keseimbangan dinamis.Selama ekosistem tidak di ganggu maka akan tetap menjaga keseimbangannya sendiri.Sebalinnya jika diganggu oleh penggangu dari luarseperti manusia dan gangguan itu melampaui batas kekuatan normalnya,maka kekuatan ekosistem tidak mampu kembali ke keadaan semula. Gangguan yang tidak mampu di imbangi oleh ekosistem artinya lingkungan tersebut memilki daya lenting ekositem.Daya lenting adalah lamanya waktu yang di perlukan untuk memulihkan diri apabila memperoleh gangguan.Lingkungan alami jika di ganggu dan melebihi daya lentingnya ,maka terjadi kerusakan lingkungan .Artinya kualitas hidup akan menurun.Dalam lingkungan yang normal atau alami ,antar komponen menjalin interaksi .Interaksi tersebut terjadi antara komponen abiotik dengan komponen biotik maupun antar komponen yang ada dalam komponen tersebut(Raven.2002). Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan timbale balik antara organisme dengan organism yang lainnya,serta kondisi lingkungannya.Ekosistem lengkap terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik(Tim Dosen Pembina.2013:35). Bersasarkan sistem energinya ,ekosistem dibedakan menjadi ekosistem tertutup dan ekosistem terbuka.Sedangkan berdasarkan habitatnya,ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (hutan,padang rumput ,semak belukar,ekosistem tegalan) dan ekosistem perairan(tawar,payau.dan asin) (Tim Dosen Pembina.2013:35). Komponen-komponen dalam ekosistem baik komponen biotic maupun komponen biotik saling berhubungan/berinteraksi.Bentuk interaksi antar komponen ekosistem sebagai berikut: 1. Interaksi antar komponen Biotik dan komponen abiotik Interaksi antar komponen biotik dengan komponen abiotik ,misalnya pada penggunaan oksigen untuk pernafasan,pemanfaatan cahaya matahari untuk fotosintesis dan keberadaan cacing tanah yang dapat mempengaruhi kesuburan tanah(Farb.1980). 2. Interaksi antar komponen biotik Interaksi antar makhluk hdup terjadi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Macam interaksi antar komponen biotic sebagai berikut. a. Predasi Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa(predator).Proses interaksi dapat berupa antar hewan,hewan dengan tumbuhan,dan tumbuhan predator dengan mangsanya.Contoh singa memangsa rusa,kuda memangsa rumput,bunga Dionaea muscipula yang memangsa serangga yang hinggap di jebakannya(Farb.1980). b. Kompetisi Kompetis adalah interaksi yang terjadi karena persaingan mahkluk hidup untuk memperoleh kebutuhan hidup berupa makanan,tempat berlindung,tempat bersarang,sumber air,dan pasangan untuk kawin.Contoh singa dan harimau yang sama-sama hidup di hutan akan berkompetisi untuk memperleh makanan (misal rusa) (Farb.1980). c. Simbiosis Simbiosis adalah hidup bersama-sama antara dua spesies yang berbeda .Simbiosis dibedakan menjadi tiga yaitu simbiosis mutualisme,simbiosis komensalisme,dan simbiosis parasitisme(Farb.1980). • Simbiosis mutualisme Simbiosis mutualisme adalah interaksi antara dua spesies berbeda yang saling menguntungkan.Contoh bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil kacang-kacangan(Farb.1980). • Simbiosis komensalisme Simbiosis komensalisme adalah interaksi antar dua spesies berbeda salah satu spesies di untungkan dan spesies lain tidak di rugikan/di untungkan.Contih anggrek yang menempel pada pohon. (Farb.1980). • Simbiosis parasitisme Simbiosis parasitisme adalah interaksi dua spesies berbeda ,satu spesies di untungkan dan spesies yang lain di rugikan(inang).Contoh Plasmodium dengan manusia dan Taenia saginata dengan sapi(Farb.1980). d. Netral yaitu hubungan antar individu dari anggota populasi berbeda yang keduanya tidak saling mempengaruhi.Misal ayam dan kambing pada suatu halaman rumput(Farb.1980). e. Antibiosis yaitu interaksi antara makhluk hidup ,salah satu makhluk hidup mengeluarkan zat antibiotik yang dapat membahayakan makhluk hidup lainnya.Contoh interaksi antara jamur penicilium dengan mikroorganisme lain.Jamur ini mengeluarkan organism lain yang dapat menghambat atau mematikan makhluk hidup yang lainnya(Farb.1980). 3. Aliran energi Dalam suatu rantai makanan terjadi aliran energy.Herbivora (konsumen primer) memperoleh energy dari produsen,sedangkan karnivora memperoleh energy dari konsumen primer.Demikian seterusnya sampai konsumen terakhir.Jadi,didalam hubungan makan dan dimakan terjadi aliran energy dari lingkungan abiotik (matahari),produsen,konsumen,kembali ke alam(Indriani.1999). IV. ALAT DAN BAHAN 1. Alat a. Tali raffia b. Pasak c. Kantong plastic d. Alat tulis 2. Bahan a. Ekosistem daratan (daerah sekitar kampus) V. CARA KERJA VI. HASIL PENGAMATAN 1.Komponen Abiotik No Komponen Abiotik Keterangan Prosentasi 1 Batu 1 Biji 1/52 x 100 % =1,923 % 2 Kayu 1 Biji 1/52 x 100 % =1,923 % 5 Ranting 20 Biji 20/52 x 100 % =38,461 % 4 Dedaunan Kering 30 Biji 30/52 x 100 % =57,692 % 2.Komponen Biotik No Komponen Biotik Keterangan Prosentase 1 Rumput teki 70 Biji 70/81 x 100 % = 87,5 % 2 Tapak Liman 7 Biji 7/81 x 100% = 8,641 % 3 Putri Malu 1 Biji 1/81 x 100 % = 1.234 % 4 Belalang 1 Biji 1/81 x 100 % = 1.234 % 5 Semut 1 Biji 1/81 x 100 % = 1.234 % 6 Nyamuk 1 Biji 1/81 x 100 % = 1.234 % VII. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini,kami melakukan percobaan dengan judul “Mengenal Ekosistem“.Tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem dan kedudukannya di dalam ekosistem.Beberapa alat yang dibutuhkan yaitu 4 buah pasak,tali rafia,meteran,kantong plastik,dan alat tulis.Sedangkan bahan yang diperlukan adalah ekosistem daratan yaitu daerah sekitar kampus. Langkah pertama kami menentukan ekosistem daratan yang akan di amati,yaitu di sekitar tempat parkiran mobil FKIP UNEJ.Setelah itu,kami menentukan daerah pengamatan dengan membuat kuadran 1x1 m2 pada daerah pengamatan.Lalu,kami melakukan inventarisasi mengenai komponen abiotik dan komponen biotik yang terdapat di dalamnya.Kemudian kami,menentukan komponen kelengkapan yang ada di dalamnya. Berdasarkan hasil pengamatan,kami memperoleh data bahwa pada daerah pengamatan terdapat komponen abiotik dan komponen biotik.Komponen abiotik terdiri dari komponen yang bukan mahkluk hidup,contohnya tanah,udara,suhu,angin,curah hujan,dan lain-lain.Pada pengamatan ini,komponen abiotik yang kami temukan diantaranya batu,kayu,ranting,dedaunan yang gugur,dan tanah.Semua wujud abiotik tersebut dalam bentuk materi dan energi dalam ekosistem.Materi dan energi yang terdapat dalam komponen abiotik mendukung dan mempengaruhi kehidupan komponen biotik di suatu ekosistem.Sedangkan komponen biotik yang kami temukan diantaranya yaitu rumput teki sejumlah biji,putri malu sejumlah ,tapak liman sebanyak ,semut sejumlah ekor,satu belalang dan nyamuk.Berdasarkan teori,komponen biotik jika dilihat dari struktur trofiknya, terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu produsen,konsumen dan pengurai.Produsen adalah organisme yang mampu membentuk makanannya sendiri dari zat-zat anorganik melalui proses fotosintesis.Organisme ini disebut sebagai autrotof karena mampu membentuk makanannya sendiri juga menyediakan bagi kebutuhan mahkluk hidup lainnya. Pada pengamatan ini,yang berperan sebagai produsen adalah rumput A,tapak liman dan tumbuhan putri malu.Konsumen adalah sekelompok mahkluk hidup yang memakan produsen dan hewan lainnya.Kelompok ini tidak mampu membuat makanannya sendiri dari bahan anorganik.Karena itu .ia sangat tergantung pada organism produsen.Organisme konsumen disebut heterotrof.Pada konsumen juga terdapat tingkatan lagi.Hewan yang memakan organisme produsen disebut konsumen primer.Jenisnya terdiri dari herbivora dan dalam struktur trofik menduduki tingkat trofik kedua. Pada pengamatan ini kami menemukan organisme yang berperan sebagai konsumen pertama,yaitu belalang. Konsumen yang memakan herbivora disebut konsumen sekunder dan terdiri dari hewan-hewan karnivora dan atau omnivora.konsumen sekunder ini berada pada trofik ketiga .Hubungan antara komponen biotik dalam ekosistem biasanya membuat keterkaitan dalam sistem rantai makanan.Beberapa rantai makanan yang saling berhubungan membentuk jaring-jaring makanan atau jaring –jaring kehidupan.Pengurai adalah organisme yang menguraikan sisa-sisa mahkluk hidup lainnya yang telah mati menjadi zat-zat anorganik.Zat ini tersimpan dalam tanah dan dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai bahan makanannya.Contoh dari organisme pengurai ini adalah bakteri dan jamur. Menurut teori, Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam.Begitu juga di daerah pengamatan ini,disini terjadi interaksi yang menunjukan hubungan antara komponen abiotik dan komponen biotik dan telah terjalin sekian lama,sehingga terbentuk sebuah keseimbangan.Komponen biotik banyak di pengaruhi oleh komponen abiotik.Tumbuhan sangat bergantung keberadaan dan pertumbuhannya dari tanah,air,udara tempat hidupnya.Jenis tanaman tertentu dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah tertentu.Sebaran tumbuhan juga dipengaruhi oleh cuaca dan iklim.Sebaliknya,komponen abiotik dipengaruhi oleh komponen biotik.Keberadaan tumbuhan mempengaruhi kondisi tanah,air dan udara di sekitarnya.Banyaknya tumbuhan membuat tanah menjadi gembur dan dapat menyimpan air lebih banyak serta membuat udara menjadi sejuk.Organisme lainnya,seperti cacing juga mampu menggemburkan tanah,menghancurkan sampah atau seresah daun ,dan menjadikan pengudaraan tanah menjadi lebih baik,sehingga semua itu dapat menyuburkan tanah.Peristiwa tersebut merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahkluk hidup dengan lingkungannya atau dikenal pula sebagai ekosistem.Sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai satu kesatuan.Sedangkan skosistem diartikan sebagai tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap komponen lingkungan hidup yang saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.Keteraturan tersebut ada dalam suatu keseimbangan tertentu yang bersifat dinamis.Artinya bisa terjadi perubahan ,baik besar maupun kecil yang disebabkan oleh faktor alamih maupun akibat ulah manusia. Berdasarkan tabel pengamatan,dapat diketahui bahwa komponen yang paling banyak menyusun ekosistem di daerah parkiran mobil FKIP UNEJ adalah komponen biotik,yaitu rumput dengan prosentase 87,5 %.Sedangkan jumlah komponen yang paling sedikit adalah putri malu,belalang,semut dan nyamuk,yaitu sekitar 1,234 %.Dedaunan kering jumlahnya cukup banyak juga setelah rumput yaitu dengan prosentase 57,692 %. Diagram yang menghubungkan komponen-komponen dalam ekosistem di sekitar tempat parkiran mobil FKIP UNEJ adalah Produsen dan konsumen membentuk aliran energi atau rantai makanan dan bersama dengan pengurai terbentuklah daur energi.Sebuah ekosistem dapat berfungsi dengan adanya aliran dan materi dan energy.Aliran tersebut mengalir dari mata rantai yang satu ke mata rantai lain dalam suatu rantai makanan.Dalam peristiwa makan dan dimakan sebenarnya terjadi pemindahan materi dari satu organisme yang dimakan ke organisme yang memakannya.Organisme pemakan kemudian menumpuk materi dalam tubuhnya untuk pertumbuhan dirinya dan mengatur proses metabolism.Jika organisme tersebut mati,maka materi mengalir ke pengurai atau jasad renik demikian seterusnya.Dalam makanan terdapat energi yang digunakan organism untuk mengatur aktifitasnya.Bersamaan dengan aliran materi dalam peristiwa makan memakan ,terjadi pula aliran energi.Aliran energi merupakan aliran urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain di mulai dari sinar matahari ke produsen,lalu ke konsumen primer, konsumen tingkat tinggi ,sampai ke saproba di dalam tanah. Daur energi yang terdapat dalam ekosistem di sekitar tempat parkiran mobil FKIP UNEJ adalah VIII. KESIMPULAN 1.Kesimpulan 1. Ekosistem tersusun atas komponen abiotik dan komponen biotik.Komponen abiotik(komponen bukan mahkluk hidup)merupakan keadaan fisik dan kimia di sekitar individu yang merupakan medium dan substrat untuk berlangsungnya kehidupan,contohnya batu,tanah,dan udara.Sedangkan,komponen biotik terdiri dari komponen mahluk hidup,contohnya tumbuhan,belalang,semut.dll 2. Komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem berkedudukan sebagai produsen,konsumen,dan pengurai. 2.Saran Para praktikan sebaiknya harus lebih teliti dalam melakukan perhitungan jumlah komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,S.2002.Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:Rineka Cipta. Barnes ,Robert D.1992.Biology:Ecosistym.Tokyo:World Book,Inc. Farb,Peter.1980.Biologi Dasar.Jakarta:Tira Pustaka Hickmann,C.P.et al.1996.Biology Fourth Edition.Boston:WCB Mc Graw-Hill. Kwan, L.P and E.Y.K Lam.2003.Comprehensive:Biology for ‘0’ Level Science.2nd Edition.Singapore:Federal Publications. Raven dan Johnson.1996.Biology .Fourth Edition.New York:WBC/Mc Graw-Hill Companies,Inc. Solomon,E.P.et al.1999.Biology.Fifth Edition.Orlando:Saunders College Publishing Sumardia.1996.Calon Ilmuwan Jilid 19:Dunia kita dalam Bahasa.Jakarta:Tira Pustaka. Tim Dosen Pembina.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember:UNEJ Press Tjitrosoepomo,G.1998.Biologi Dasar .Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.